Mohon tunggu...
Bara
Bara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Superior Amrih

28 Agustus 2024   10:04 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Amrih masih tidak percaya atas kelakuan Amrih sekarang ini. Padahal di sekolah Amrih terkenal sangat pintar hingga guru yang mengajarinya kalah pintar. Hal tersebutlah yang menjadikan Amrih jarang masuk sekolah. Amrih masuk sekolah hanyalah sewaktu pelajaran seni budaya dimana dia begitu bebas menggambar dan setelah pelajaran seni budaya usai dia kembali pulang.

Atas dorongan dari pihak sekolah dan berbagai kebimbangan secara diam-diam Ibu Amrih membawa anaknya ke dokter spesialis kejiwaan. Segala pasrah dan ikhlas menyelimuti hati Ibu Amrih. 

Segala persiapan baik batin, mental, dan yang utama jiwa telah dipersiapkan ketika mendengar putusan dokter bahwa Amrih mengalami gangguan kejiwaan. Setelah berkonsultasi dengan dokter, akhirnya Ibu Amrih mengetahui bahwa anaknya mengalami superior intelligence. 

Kondisi dimana anak memiliki bakat atau kecerdasan melebihi anak pada umumnya sehingga menyebabkan anak sulit berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki IQ dibawahnya dan cenderung hanyut pada kreativitasnya sendiri. 

Peristiwa yang dialami Amrih memerlukan perlakuan khusus dengan penanganan lebih menekankan pada soft skill dan interaksi sosial. Secara tidak langsung, Amrih menjadi anak berkebutuhan khusus dengan kemampuan yang melebihi anak seumurnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun