Para orangtua di daerah tersebut pun juga diharapkan turut aktif mendukung pemberlakuan peraturan ini. Namun, hukuman bagi anak yang melanggar, masih belum dijelaskan secara rinci. Mungkin sifatnya hanya sebatas himbauan. Tidak sampai mendapat hukuman cambuk karena bermain PUBG.
Peraturan ini sebenarnya bukanlah hal baru di dunia. Sebelumnya pada tahun 2019, seperti dilansir Siliconera, China juga telah memberlakukan peraturan serupa pada anak dibawah umur 16 tahun.Â
Peraturan ini bahkan didukung sepenuhnya oleh perusahaan game terbesar di China, Tencent, yang akan mengunci aplikasi game bila dimainkan lebih dari 2 jam oleh anak dibawah umur. Ketika mendaftarkan akun pun, seorang anak harus didampingi orangtua, dimana sang anak yang ingin mendaftarkan akunnya harus mengunggah foto bersama orangtuanya.
Tencent juga telah memberlakukan aturan untuk anak di bawah umur 12 tahun, dimana game yang dimainkan akan otomatis terkunci bila dimainkan lebih dari 1 jam sehari. Lagi, Tencent juga memberlakukan jam malam, dimana anak tersebut tidak akan bisa memainkan game pada jam 9 malam hingga 8 pagi. Dan, salah satu game yang telah diberikan kunci pengaman ini adalah PUBG Mobile.
Di Indonesia sendiri pun sebenarnya dari dulu juga sudah diberlakukan aturan macam ini, walau tak tertulis. Dan biasanya peraturan ini berlaku bila seorang anak akan menghadapi ujian sekolah. Atau setelah berbuat kesalahan dan kenakalan.
Nah, bagaimana menurutmu? Akankah berjalan efektif peraturan ini untuk mencegah anak dari kecanduan bermain game? Dan, apakah kamu pernah merasakan peraturan semacam ini yang diberikan orangtuamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H