ATM atau Anjungan Tunai Mandiri bisa disebut salah satu senjata teknologi di era modern saat ini. Â Bagaimana tidak, kita semua sudah tahu apa itu ATM. Alat yang sangat membantu semua kalangan untuk mempermudah segala transaksi.
Selain alat untuk transaksi pengambilan uang dan transfer dengan mudah. ATM juga mempermudah untuk transaksi jual beli online, pembayaran kredit, dan lain-lain.
Namun di balik kecanggihan alat satu ini. Juga mempunyai kekurangan yang banyak kita jumpai. Yaitu sering terjadi transaksi 1.(saldo di rekening berkurang, namun uang tidak keluar) dan 2Â (kartu ATM tidak bisa masuk).
Keluhan di atas sering diungkapkan kepada saya ketika saya masih bekerja di salah satu vendor pengisian dan perbaikan ATM. Selama 3 tahun saya bekerja di sana, saya banyak menemukan keluh kesah nasabah. Tentunya dengan banyak alasan, yang di antaranya 2 alasan di atas.
Perlu kita ketahui, bahwa 2 kerusakan di atas mempunyai dua kemungkinan. Mesin rusak memang asli dari  mesin tersebut. Dan mesin rusak dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Jika mesin rusak berasal dari mesin itu sendiri. Tidak menunggu lama mesin akan didatangi oleh petugas perbaikan ATM, karena ada sistem alarm. Namun jika mesin itu rusak karena ulah manusia, petugas tidak akan mengetahui sebelum ada yang menginfokan.
Pengalaman Menangkap Penjahat
Kala itu di tahun 2016. Sedang marak-maraknya tentang penjahat menukarkan kartu ATM kita yang aktif menjadi tidak aktif (terblokir). Ya mungkin di antara pembaca sekalian pernah mengalaminya. Juga sama dengan saya yang pernah akan menglabuhi oleh modus-modusnya.
Penukaran kartu ATM ini, sering dilakukan dengan modus penjahat menawarkan bantuan kepada kita yang kesulitan. Orang awam pasti akan setuju jika dibantu, apalagi saat itu sedang perlunya mengambil uang. Lalu setelah kita menyerahkan kartu ATM, tanpa sadar oknum tersebut menukarkan kartu kita dengan yang terblokir.
Kejadian itu pernah saya alami juga. Ketika saya libur kerja, saya ingin melakukan transaksi. Namun saat saya ingin memasukan kartu terasa sulit seperti ada yang mengganjal.
Akhirnya memutuskan untuk menghubungi teman saya agar segera mengunjungi lokasi. Namun saat saya sedang menunggu, ada 1 orang  yang menawarkan bantuan kepada saya. Tanpa berpikir panjang saya mengiyakan tawaran tersebut. Perihal waktu itu misi kami sedang memburu penjahat tersebut.
Ketika dia akan mengawali aksinya. Saya yang pura-pura tidak tahu ini banyak bertanya tentang mesin. Sampai dia bingung mau menjawab apa, ketika saya menanyakan ID Cardnya. Ya bertujuan untuk menghambat sampai teman saya datang.
Alhasil, rekan saya yang bertugas sampai di depan pintu ATM bersama Security. Ketika penjahat akan lari, dengan sigap saya hadang. Dan langsung kami bawa ke kantor polisi.
Nah, rekan-rekan pembaca sekalian. Dengan adanya kejadian ini, tak salah jika saya berbagi tips kiat waspadai skimming ATM. Mengingat era semakin modern, maka jenis skimming dan vandal semakin canggih.
4 Kiat Waspadai Skimming ATM
1. Mengintip Celah Card Reader Ketika Kartu ATM Sulit Masuk
Kenapa cara ini saya taruh di urutan pertama?. Jelas Cardreader bisa disebut mulut keluar masuknya kartu. Adalah tujuan pertama jika nasabah akan bertansaksi melalui ATM.
Cardreader Biasa menjadi sasaran pelaku vandal abal-abal. Dengan memasukan korek pentol untuk menjalankan aksinya. Vandal seperti ini biasa akan terjadi modus seperti yang menjadi pengalaman saya di atas (penukaran kartu ATM).
Jadi saran saya, jika ada yang menawarkan bantuan dengan mengaku sebagai petugas ATM. Tanyakan dulu ID Card petugas. Jika tidak bisa menunjukan, atau alasan apapun. Sebaiknya kita tolak dan beralih ke lokasi ATM terdekat.
2. Mengecek Keamanan Tombol Keypad (untuk masukan Pin)
Hal ini akan beresiko besar jika kita tidak hati-hati. Dan apabila benar ATM itu terkena vandal. Sekali memasukan pin yang benar, akan raib uang kita.
Bentuk vandalis ini saya rasa masih yang tercanggih sampai sekarang. Pernah kita mendengar keluhan dari beberapa orang. Bahwa "saya terakhir transaksi penarikan 200rb, dan saldo masih 5jt. Kok sekarang gak ada sama sekali?"
Hal ini bisa dikarenakan adanya skimming. Biasanya skimming ini berwujud camera kecil yang ditempelkan di pojok dalam pelindung  keypad. Yang berfungsi untuk merekam nomor pin anda. (Lihat di gambar)
Jadi saran saya jika akan mengetikkan pin kita. Sebaiknya kita cek terlebih dahulu apakah ada benda aneh. Jika ada, langsung infokan ke security ATM atau telpon ke Call Center.
Dan biasakan mengetik pin harus ditutupi dengan tangan kiri.
3. Cek Pada Mulut ATM
Kita pasti tidak asing dengan sebutan "mulut ATM". Tempat keluarnya uang dari transaksi kita.
Hal ini sangat-sangat sering kita alami dan kita jumpai. Ketika kita sudah melakukan transaksi. Saldo kita sudah berkurang, namun uang tidak muncul keluar.
Jangan panik! Jika memang itu kerusakan murni dari mesin. Dengan waktu 3 x 24 jam, uang kita akan kembali ke rekening. Jika dalam waktu yang ditentukan saldo kita belum juga kembali. Maka laporlah ke kantor cabang terdekat.
Namun beda lagi dengan kerusakan yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab (vandal). Sekali hilang ya sudah harus ikhlas.
Nah, untuk mengantisipasi kejadian itu. Kita bisa mengecek pada mulut ATM sebelum melakukan transaksi. Apakah ada celah atau rongga di mulut ATM? Jika ada, inilah yang asli.
Saya kasih contoh gambar.
Setelah kita melakukan transaksi dan uang kita tidak keluar. Sehingga dengan rasa kecewa dan gelisah kita meninggalkan tempat. Saat itu juga pelaku beraksi untuk mencopot alat yang dia pasangkan.
Perlu kita waspadai! Pelaku sebenarnya berada dekat dengan kita. Bertujuan mengintai aktivitas mesin ATM yang mereka vandal.
Jadi jika kita menemui benda tersebut. Saran saya segera congkel. Dan hubungi petugas atau call center.
4. Memahami Call Center Bank
Kenapa point ke 4 ini saya tulis?. Jelas, karena sering juga kita jumpai nomor Call Center ini tertulis +62. Bahwa ini adalah bukan nomor call center Bank (Negeri ataupun Swasta).
Nomor dengan +62 adalah salah satu modus penjahat untuk mendapatkan keuntungan. Dengan berpura - pura menjadi Costumer Service untuk mendapatkan pin dan rekening kita.
Maka, perlu memahami dan diingatlah nomor call center masing-masing bank. Dan jika di antara pembaca menemui call center dengan nomor +62. Segeralah mencopot call center tersebut. Dan segeralah lapor kepada petugas yang bersangkutan.
(Mohon maaf, nomor Call Center Bank tidak bisa saya kasih contoh gambar.)
Contoh Fiksi Saja : 345640
Dari ke empat cara diatas. Kita sudah meminimalisir bahaya Vandalis serta Skimming. Yang bisa merugikan kita dalam bentuk apapun.
Demikianlah artikel ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan sanak saudara. Ada pribahasa jawa mengatakan "getuk tular tanpo ilang akal". Berbagi tak akan mengurangi pengetahuan kita.
Sekian, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H