"Kalau baju itu kumpulan punya kita bertiga mas, punya saudara yang sudah tidak terpakai saya minta"
"Ya saya sebagai penikmat pembaca sangat gelisah mas, Kediri masih jarang ada rumah baca atau perpustakaan umum. Makanya saya berinisiatif seperti ini, jaga-jaga kalau ada orang yang mempunyai pikiran sama dengan saya. Suka membaca tapi terbatas oleh uang untuk membeli"
Jawaban terakhir dari 3 pemuda tersebut membuat saya kaget ke 2 kalinya. Perihal saya dan beberapa kenalan saya di WAG, juga ada beberapa kompasianer terkenal. Berbincang masalah taman baca atau rumah baca yang masih belum bisa ditemukan di beberapa kota.
Sangat disayangkan kondisi seperti ini. Ternyata masih banyak juga para peminat baca buku di era milenial. Yang dengan mengklik klik HP kita sudah bisa membaca dengan luas.
Tapi hobi dan kegemaranlah yang membuat semua itu tidak mengenal zaman milenial. Saya sebagai peminat baca buku juga ikut prihatin dengan apa yang dicurahkan oleh ke 3 pemuda tersebut.
Ya semoga di Kediri bisa diadakan beberapa rumah baca. Agar tidak ada lagi hal sedemikian. Yang harusnya fokus mencari kerja, tapi berbagi karena kondisi sekitar.
Akhir pesan saya kepada teman-teman: "Semoga kegiatan kalian kali ini bisa dipandang oleh orang-orang yang ingin mendirikan taman baca ya mas, tetap semangat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H