Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Beda Agama

12 September 2020   18:00 Diperbarui: 12 September 2020   18:17 2460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Preodi.com
Preodi.com

"Aisyah,
Kalender yang telah berganti lima lembar. Masih belum mampu menguburkan ingatan ini.
Salam perpisahan yang terjadi juga merupakan pesan pamit darimu untuk pergi bersama keluargamu,
Menetap di luar kota

Dan mungkin saat ini, Aisyah
Aku adalah orang terbodoh
Dalam dunia yang menyia-nyiakan
Sosokmu yang sangat berharga

Namun sekali lagi, Aisyah
Aku tak mau karena dengan mencintaiku
Kau mengantikan mukenamu
Dengan perayaan ekaristi

Sebab
Bagiku agama merupakan
Sesuatu yang tak boleh digadaikan
Dengan alasan apapun
Walaupun itu terkait dengan hubungan asmara,

Aisyah,
Tak terasa aku sudah berlama-lama
Menduduki meja makan favorit kita di warung lalapan
Dan
Kumandang adzan telah menyapa telingaku
Yang membuatku kembali berbisik
Jangan melupakan sholatmu agar kau bisa
Mendapatkan orang yang seragam dengan keyakinanmu tersebut

Aisyah,
Di akhir tulisan ini
Aku masih mengamalkan apa yang sering kau ajarkan waktu itu
Dimana aku yang hanya dulu
Pergi ke gereja pada hari-hari besar
Kini telah menjadi rutin memasukinya
Yang diiringi dengan bunyi lonceng ibadah

Aisyah,
Apa kabarmu di sana
Salam rinduku untukmu
Agar kau selalu baik-baik saja
Dan pada penutupan tulisan ini
Ada setumpuk kertas puisi yang merawat kisah kita
Bersanding dengan potret kita dahulu
Dan percayalah
Walaupun rasa yang terbina berada di masa yang kurang tepat

Aku tetap mencintaimu dengan kesungguhan hati
Beserta harapan bisa kembali memilikimu tanpa ada halangan
Di kehidupan berikutnya

Aisyah"

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun