Mohon tunggu...
Leo Sitanggang
Leo Sitanggang Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi SDM

Saya praktisi SDM, hobby sport, travelling, reading,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Perusahaan Manufacturing

1 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era persaingan globalisasi saat ini, perusahaan - paerusahan manufacturing fokus terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan untuk mampu  dan menang dalam persaingan global.  Hal ini mendorong penulis untuk  mengkaji hubungan antara kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja.

Pertanyaannya bagaimana hubungan antara kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja ?

Beberapa isu yang muncul terkait dengan hubungan ini meliputi:

Turnover Karyawan: Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja rendah cenderung lebih mungkin untuk berpindah pekerjaan (turnover). Ini dapat mengganggu kontinuitas dan stabilitas organisasi, serta mempengaruhi produktivitas

Kedisiplinan: Kepuasan kerja yang rendah dapat berdampak pada kedisiplinan karyawan. Ketidakpuasan dapat menyebabkan ketidakpatuhan terhadap aturan dan prosedur kerja, yang mempengaruhi produktivitas

Motivasi: Karyawan yang puas dengan pekerjaan cenderung lebih termotivasi. Motivasi yang tinggi berkontribusi pada produktivitas yang lebih baik

Kesejahteraan Bersama: Kepuasan kerja yang tinggi membawa kesejahteraan bersama. Karyawan yang merasa puas cenderung berkontribusi lebih baik pada keseluruhan kinerja perusahaan

Jelas kita lihat bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan produktivitas bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor internal dan eksternal.

Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis (Sutrisno, 2019, hlm. 74). Sikap tersebut dapat berupa sikap positif yang berarti karyawan atau anggota organisasi puas atau justru negatif yang berarti ia tidak puas terhadap segala aspek pekerjaan baik itu dari situasi kerja, beban tugas, imbalan, risiko, dan sebagainya.

Senada namun lewat sudut pandang yang sedikit berbeda, menurut Afandi (2018, hlm. 73) sikap kerja atau job satisfaction adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Dengan kata lain, kepuasan kerja merupakan perbandingan antara kontribusi dan imbalan yang ia dapatkan berdasarkan pendapat subjektif dari karyawan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun