PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP RASA CINTA TANAH AIR GENERASI MUDA
Rasa cinta tanah air atau nasionalisme dapat dipahami sebagai rasa kebanggan, rasa memiliki, rasa menghargai,rasa menghormati dan loyalitas terhadap tanah air.Cnta tanah air sesungguhnya memberikan kita wawasan untuk menyikapi realita yang ada di tanah air kita yang berupa kekayaan,keragaman,dan kekhasan yang dimiliki tanah air kita Indonesia. Hal ini dapat diwujudkan melalui Tindakan seperti bangga dengan produk dalam negerinya sendiri dan membelinya, melestarikan budaya bangsa, mengharumkan nama bangsa dengan prestasi dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN
Dizaman modern saat ini sangat sulit untuk menemukan orang yang tidak memiliki Gawai. KEMENTRIAN Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa pengguna ponsel pintar Indonesia mencapai 167 juta orang atau 89% dari total penduduk Indonesia. Dan untuk jumlah pengguna aktif social media di dindonesia menurut laporan We Are Social adalah 191 juta orang pada januari 2022. Jumlah ini meningkat 12,35% dibanding
Tahun sebelumnya. Media sosial sebagai fasilitas penyedia komunikasi dan informasi dalam sistem jaringan (daring) akan mempermudah segala bentuk mobilitas dan kebutuhan manusia saat ini. Mudahnya berkomunikasi dalam jarak jauh, banyaknya informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai negara, dan semakin populernya konten-konten kreatif, menjadikan media sosial sebagai produk globalisasi yang memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi produk globalisasi dengan tingkat penggunaan tertinggi di dunia. Hal ini lah yang menyebabkan Gawai kini telah berubah dari yang awalnya adalah kebutuhan sekunder berubah menjadi kebutuhan primer, baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai media hiburan.
Hal ini dapat berdampak positif bagi bangsa, yakni adalah mudahnya komunikasi dan penyebaran informasi antar masyarakat Indonesia yang luas dan terbatas oleh medan dan jarak. Namun ada juga dampak negatif dari penggunaan medial sosial yakni masuknya budaya luar yang menyebabkan generasi muda saat ini banyak melupakan kebudayaan yang berasal dari tanah air. Banyak yang lebih menyukai budaya luar seperti, budaya barat, budaya jepang, dan budaya korea. Yang masuk melalui berbagai platform media digital yang semakin maju, generasi muda Indonesia semakin mudah dipapari oleh budaya-budaya asing yang kadang kali bertentangan dengan kebudayaan Indonesia seperti seks bebas,tawuran, minum-minuman keras, dan berpakaian yang sangat tidak sopan.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa, kita mestinya menjaga agar generasi ini tidak dirusak oleh budaya-budaya yang berasal dari luar. Dalam hal ini saya akan mencoba menemukan dampak teknologi terhadap kecintaan generasi muda terhadap Indonesia dan solusi untuk hal ini.
BAB II Masalah
Salah satu bentuk sikap cinta tanah air adalah dengan membanggakan bangsa melalui prestasi, namun hal ini tidak tercermin dalam salah laporan microsft dengan judul “Digital Civility Index” yang dirilis pada akhir Februari 2021 lalu. Indonesia dalam laporan ini ditempatkan sebagai negara dengan tingkat kesopanan terendah di asia tenggara. Budaya sopan santun yang telah ada di Indonesia dari zaman dulu mulai terhapus karena pengggunaan media social yang semakin tidak terkontrol.
Banyaknya pengguna internet Indonesia menyebabkan sulitnya untuk menyaring dan mengawai konten-konten diakses oleh setiap warga Indonesia. Hal ini banyak menyebabkan masuknya berbagai hal yang dapat merusak rasa cinta tanah air Indonesia, seperti budaya luar yang bertentangan dengan indonesia, ideologi yang bertentangan dengan ideologi Indonesia, dan narasi-narasi yang dapat menimbulkan perpecahan. Apalagi dengan mayoritas pengguna aktif media social ada remaja, snagat mudah untuk terinfiltrasi oleh ideologi-ideologi lain.
Ada juga masalah masuknya budaya asing. Indonesia merupakan pasar besar bagi berbagai industry hiburan negara lain, menurut laporan twitter yang dirilis pada rabu 26 januari 2022, Indonesia berada pada peringkat pertama negara dengan jumlah penggemar K-POP (aliran music pop korea) terbesar di dunia maya pada tahun 2021. Indonesia juga berada dalam posisi ke 6 sebagai negara dengan pecinta anime (film animasi jepang) di Dunia tahun 2021 menurut laporan google trend pada januari 2022. Hal ini sangat mengkhawatirkan melihat perbedaan budaya dari bangsa Indonesia dan budaya lain, contohnya adalah dikhawatirkan bahwa budaya berpakaian Indonesia yang sopan dan tertutup yang telah dijaga dari dulu berubah karena masuknya budaya berpakaian ala barat dan k-pop yang lebih terbuka.
Masi banyak lagi dampak negatif terhadap kecintaan tanah air yang disebabkan oleh internet, Pemerintah harus memperhatikan hal ini mengingat bahwa generasi mudalah yang kelak akan menjadi pondasi bangsa kita.
BAB III SOLUSI
Selain dampak negatif, ada banyak Dampak positif dari teknologi seperti sikap etos kerja yang tinggi dan disiplin dari negara maju yang harus kita tiru demi kemajuan identitas bangsa Indonesia.
Melalui teknologi kita juga dapat mengakses ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan pola pikir masyarakat yang kritis yang juga bisa menghindari dari ancaman dari luar serta melalui teknologi tiap daerah dapat membagikan informasi mengenai perkembangan di daerah tersebut yang membuat daerah tersebut dapat di kenal oleh masyarakat.
Pengawasan, penyaringan, dan pengurangan pemerintah terhadap konten-konten yang berasal dari luar adalah solusi pertama untuk masalah-masalah tersebut.
Ada berbagai solusi untuk mengalahkan pengaruh budaya asing dalam generasi muda. Seperti pengembangan sektor lokal dibidang animasi agar dapat bersaing dengan animasi dari luar negeri. Namun hal ini juga harus dibarengi dengan pengurangan masuknya konten-konten luar yang mengandung unsur pornografi. Untuk melawan penyebaran Kpop bisa melalui peningkatan kualitas musik Indonesia, kita harus aktif dalam membantu pengembangan media hiburan Indonesia yang dapat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Namun yang utama dari semuanya adalah Pendidikan nasionalisme sejak dini. Nilai-nilai nasionalisme memiliki peranan penting bagi suatu bangsa dalam mempertahankan suatu negara. Sejarah menilai bahwa pemuda pada zaman penjajahan mempertahankan negara dengan mempertaruhkan nyawa untuk rela berkorban melawan penjajah, dan hal itu merupakan bentuk dari pengaplikasian nilai-nilai nasionalisme.
Jika suatu bangsa tidak menanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam dirinya, maka negara akan kehilangan identitasnya, hal ini sangat jelas bahwa nilai-nilai nasionalisme itu sangat penting untuk dapat ditanamkan oleh setiap individu. Sedangakan Pendidikan merupakan proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat menjadi manusia beradab.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk suatu individu baik itu secara kognitif, afektif, psikomotorik. Dalam hal ini, ranah afektif yang membahas mengenai pola perilaku seorang individu tentunya akan berperan dalam pembentukan individu yang memiliki norma dan beradab, serta sadar akan identitas dirinya.
BAB IV Kesimpulan
Perkembangan teknologi memang berdampak buruk bagi rasa cinta tanah air. Mudahnya mengakses informasi yang tidak terbatas menjadi penyebab hal ini, dengan penguna internet Indonesia yang mencapai 89% yang bahkan dimulai dari usia 6 tahun, menyebabkan sulitnya melakukan pengawasan konten yang masuk.
Banyak masalah yang timbul karena hal ini, namun masalah-masalah tersebut dapat di selesaikan dengan berbagai cara yang pastinya membuutuhkan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Kita harus memastikan jangan sampai budaya luar dapat memudarkan jati diri bangsa dan rasa cinta generasi muda terhadap negara. Namun yang terpenting adalah dengan Pendidikan nasionalisme sejak dini, karena nasionalisme dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air yang sangat besar seperti yang terlihat di era penjajajahan dimana semua orang rela mengorbakan cita-cita,harapan, dan bahkan hidupnya demi kemerdekaan Indonesia.
Remaja sebagai individu yang sedang menghadapi masa transisi dari anak-anak menuju tahap pendewasaan. Tahap menuju usia dewasa yang sedang dialami remaja ini merupakan usia pertengahan yang wajar akan dialami oleh masingmasing individu dengan mengalami perubahan biologis dan emosional.
Disinilah peran kita untuk menanamkan nasionalisme dan menjaga remaja sebagai seorang individu yang akan dapat senantiasa menjadi pribadi dengan karakteristik yang baik dan membangun, ataupun sebagai agen perubahan yang berguna bagi bangsa serta negaranya. Peran remaja sebagai agen perubahan tentunya menjadi penentu masa depan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk menentukan masa depan bagi bangsa dan negaranya agar kelak dapat mewariskan kembali untuk generasi selanjutnya.
BAB V Daftar Pustaka
- Tim CNN. 2022. “Indonesia jadi negara dengan k-poper terbesar di twitter” dalam cnnindonesia.com halaman 1
Fanandi Prima Ratriansyah. 2022. “25 Negara yang Paling Banyak Wibunya, Indonesia Peringkat Berapa?” dalam jalantikus.com halaman 1
Zubaedah hanum.2021.”Kemenkominfo: 89% Penduduk Indonesia Gunakan Smartphone” dalam humaniora halaman 1
- Surya ahmad zainul “Apa Itu Sikap Cinta Tanah Air? Berikut Pengertian dan Cara Menanamkannya” dalam tribunnews.com. solo: tribunsolo
- fajarul. 20013. “maraknya budaya asing di indonesia dan dampak sosial media” dalam kompasiana.com halaman 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H