Mohon tunggu...
Leo Saputra
Leo Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa mencoba aktif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lebaran Sudah Usai Rezeki Pedagang Asongan di Jalan Nagreg Makin Lancar

23 April 2024   09:40 Diperbarui: 23 April 2024   09:50 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Kemacetan kendaraan di jalan Nagreg, kabupaten Bandung, Jawa Barat kembali di tahun 2024 ini baik untuk arus mudik maupun arus balik. Hal ini memberikan keberkahan tersendiri bagi masyarakat sekitar di jalan Nagreg.

Kemacetan yang ditimbulkan oleh ramainya pemudik lebaran 2024 yang melewati jalan nagreg memberikan keberkahan bagi pedagang asongan. Mereka memanfaatkan kepadatan kendaraan ini sebagai ladang rezeki terutama saat arus mudik dan arus balik memasuki puncaknya.

Di Tengah kepadatan kendaraan pada hari mudik terdapat orang orang yang berjalan antara nya para pedagang asongan yang menjajakan. dagangannya yang berupa makanan ringan dan juga minuman.

begitu  juga dengan ajid (27) pedagang tahu sumedang yang berasal dari Pangsarahan, Nagreg. Dia berjalan menyusuri jalanan nagreg dengan menenteng tahu sumedang sembari menawarkannya dari mobil ke mobil.

Dari salah satu mobil tersebut ada satu yang membuka kaca mobil ajid pun dengan sergap menghampiri. Heru (33), pemudik asal kebumen, jawa tengah, menanyakan harga tahu yang dijajakan oleh ajid yang ajid jual Rp. 5000/bungkus.

Ditengah kemacetan tersebut anak heru yang bernama lutfi bosan dan mau ngemil. Adanya pedagang asongan yang menjajakan minuman dan makanan ringan ini tentu memudahkan para pemudik karena mereka tidak lagi perlu turun dari kendaraan mengisi kesuntukan di tengah kemacetan.

Bagi para pemudik yang terjebak macet pedagang asongan yang mondar mandir sangat membantu. Sebagian besar dari pedagang menjajakan makanan dan minuman, sama hal nya yang dilakukan oleh ajid.

"saya berangkat dari rumah jam 06.00, awalnya jalanan cukup lancar macetnya tuh mulai ada dari malambong, limbangan, ya terus disini'" ujar heru yang terjebak ditengah kemacetan selama 30 menit.

Haru pun melanjutkan bahwa iya yakin jalan kedepannya juga pasti gak lancar. Ia sudah mudik setiap tahun dari tahun 2010, dia kerap terjebak kemacetan di beberapa daerah di jalur selatan ini. " tiap tahun mas kek gini tapi ya dinikmati lah kalo gak macet gak berasa mudiknya" ujar heru sambil tertawa.

Berdasarkan pernyataan kapolri Listyo Sigit Prabowo pada senin (23/3/2024) seusai menggelar rapat koordinasi lintas sektoral mengenai kesiapan operasi ketupat 2024, iya menyampaikan "sebagaimana tadi disampaikan bapak menko PMK, bahwa mudik tahun 2024 ini terjadi peningkatan kurang lebih 56 persen kalau tidak salah tadi".

Survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi kemenhub bersama Badan Pusat Statistik, kementerian Komunikasi dan Informatika, memperkirakan jumlah pemudik sebanyak 196,6 juta orang. Perkiraan jumlah pemudik ini meningkat jika dibandingkan dengan lebaran tahun 2023 yang mencapai 123,8 juta pemudik. 

Namun yang terjadi di jalan nagreg sebaliknya, Berdasarkan data yang diperoleh dari polres Tasikmalaya Kota, pada senin (8/4) total pemudik hanya mencapai 47.271 kendaraan yang melewati perbatasan garut dan tasikmalaya kota, jika dibandingkan dengan tahun puncak arus mudik 2023 kendaraan yang melewati jalur nagreg mencapai 129.000. kendaraan Tentu hal ini berimbas pada penghasilan dari ajid selaku pedagang asongan.

Meskipun penjualannya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun kemarin ajid masih tetap bersyukur dengan rezeki yang iya dapatkan. "Buat lebaran sekarang arus mudiknya agak kurang paling sehari dapet cuma Rp. 50.000 ato Rp. 40.000, tapi alhamdulilah sesudah lebaran gini ramenya".

H-4 lebaran kepadatan jalan nagreg kembali memuncak menurut data yang di sampaikan oleh Koordinator Humas PAM Lebaran 1445 Hijriah Eric Alam Prabowo (14/4/2024) kendaraan yang melewati jalan nagreg mencapai 143.300. Hal ini dan sepeda motor mendominasi kendaraan yang melintasi jalur Nagreg.

Meskipun terjadi penurunan jumlah pemudik yang melintasi Jalan Nagreg dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini tidak menghalangi semangat para pedagang asongan untuk tetap berusaha. Mereka tetap menjajakan dagangannya dengan penuh semangat, menawarkan makanan ringan dan minuman kepada para pemudik yang terjebak dalam kemacetan.

Bagi Ajid dan pedagang asongan lainnya, setiap kesempatan untuk mendapatkan rezeki dianggap sebagai berkah yang harus disyukuri. Meskipun pendapatan mereka mungkin tidak sebanyak tahun sebelumnya, mereka tetap bersyukur dengan apa yang mereka dapatkan.

Di sisi lain, para pemudik juga merasa terbantu dengan adanya pedagang asongan di tengah kemacetan. Mereka dapat membeli makanan dan minuman tanpa harus turun dari kendaraan, sehingga tetap bisa merasa nyaman meskipun terjebak dalam situasi lalu lintas yang padat.

Bagi Heru dan pemudik lainnya, kemacetan yang mereka alami di Jalan Nagreg adalah bagian yang sudah biasa dalam perjalanan mudik mereka. Mereka menganggapnya sebagai bagian dari pengalaman mudik yang sebenarnya, dan justru merasa bahwa tanpa kemacetan, rasanya tidak lengkap sebagai perjalanan mudik.

Meskipun terjadi penurunan jumlah pemudik di Jalan Nagreg pada tahun 2024, semangat dan rasa syukur tetap mengiringi para pedagang asongan dan para pemudik. Mereka menganggap setiap rezeki yang mereka dapatkan sebagai anugerah yang patut disyukuri, dan tetap berharap untuk masa depan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun