Mohon tunggu...
Leo Saputra
Leo Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa mencoba aktif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lebaran Sudah Usai Rezeki Pedagang Asongan di Jalan Nagreg Makin Lancar

23 April 2024   09:40 Diperbarui: 23 April 2024   09:50 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Namun yang terjadi di jalan nagreg sebaliknya, Berdasarkan data yang diperoleh dari polres Tasikmalaya Kota, pada senin (8/4) total pemudik hanya mencapai 47.271 kendaraan yang melewati perbatasan garut dan tasikmalaya kota, jika dibandingkan dengan tahun puncak arus mudik 2023 kendaraan yang melewati jalur nagreg mencapai 129.000. kendaraan Tentu hal ini berimbas pada penghasilan dari ajid selaku pedagang asongan.

Meskipun penjualannya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun kemarin ajid masih tetap bersyukur dengan rezeki yang iya dapatkan. "Buat lebaran sekarang arus mudiknya agak kurang paling sehari dapet cuma Rp. 50.000 ato Rp. 40.000, tapi alhamdulilah sesudah lebaran gini ramenya".

H-4 lebaran kepadatan jalan nagreg kembali memuncak menurut data yang di sampaikan oleh Koordinator Humas PAM Lebaran 1445 Hijriah Eric Alam Prabowo (14/4/2024) kendaraan yang melewati jalan nagreg mencapai 143.300. Hal ini dan sepeda motor mendominasi kendaraan yang melintasi jalur Nagreg.

Meskipun terjadi penurunan jumlah pemudik yang melintasi Jalan Nagreg dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini tidak menghalangi semangat para pedagang asongan untuk tetap berusaha. Mereka tetap menjajakan dagangannya dengan penuh semangat, menawarkan makanan ringan dan minuman kepada para pemudik yang terjebak dalam kemacetan.

Bagi Ajid dan pedagang asongan lainnya, setiap kesempatan untuk mendapatkan rezeki dianggap sebagai berkah yang harus disyukuri. Meskipun pendapatan mereka mungkin tidak sebanyak tahun sebelumnya, mereka tetap bersyukur dengan apa yang mereka dapatkan.

Di sisi lain, para pemudik juga merasa terbantu dengan adanya pedagang asongan di tengah kemacetan. Mereka dapat membeli makanan dan minuman tanpa harus turun dari kendaraan, sehingga tetap bisa merasa nyaman meskipun terjebak dalam situasi lalu lintas yang padat.

Bagi Heru dan pemudik lainnya, kemacetan yang mereka alami di Jalan Nagreg adalah bagian yang sudah biasa dalam perjalanan mudik mereka. Mereka menganggapnya sebagai bagian dari pengalaman mudik yang sebenarnya, dan justru merasa bahwa tanpa kemacetan, rasanya tidak lengkap sebagai perjalanan mudik.

Meskipun terjadi penurunan jumlah pemudik di Jalan Nagreg pada tahun 2024, semangat dan rasa syukur tetap mengiringi para pedagang asongan dan para pemudik. Mereka menganggap setiap rezeki yang mereka dapatkan sebagai anugerah yang patut disyukuri, dan tetap berharap untuk masa depan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun