Mohon tunggu...
Leopoldus Giovani Sitohang
Leopoldus Giovani Sitohang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Frater Serikat Sabda Allah (SVD)

Mahasiswa STFT WIDYA SASANA Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

I Know Nothing

17 Agustus 2021   00:50 Diperbarui: 17 Agustus 2021   09:07 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: greelane.com

Socrates memiliki kebiasaan unik. Ia senang berdiskusi atau berdialog. Di pasar atau di alun-alun dia sering menanyai orang-orang atau siapa saja yang dia temui. Misalnya ia bertanya apa itu keadilan? Apa itu keindahan? Apa itu hukum? Apa itu kebajikan? Apa itu kebenaran? Apa itu cinta? dll.

Memang sering kali orang yang dia tanyai dapat menjawab dengan mudah. Banyak orang yang dapat memberikan definisi tentang apa yang Socrates tanya. Akan tetapi Socrates tidak mudah puas. Pertanyaan tidak berhenti pada "Apa". Nantinya Socrates akan terus bertanya dan mencari kontradiksi dan mengajukan pertanyaan lain yang membuat orang yang ditanyai itu justru meragukan jawaban yang dia berikan sendiri. Ini adalah seni Socrates dalam berdialog atau berfilsafat. Semisal:

Socrates         : Apa itu keadilan?

Sofis                : Keadilan itu perilaku atau perlakuan yang setara atau sama rata, equal.

Socrates         : Oo gitu? Berarti porsi makan anak kecil boleh dong disamakan dengan porsi makan orang dewasa?

Sofis                : Bukan begitu. Maksudnya keadilan itu adalah perlakuan sesuai kebutuhan deh atau sesuai porsi masing-masing.

Socrates         : Kalau begitu siapa yang menentukan kebutuhan seseorang? Dirinya sendiri? Kalau begitu bukankah nantinya orang menjadi egois, misalnya memperbanyak porsi dirinya sendiri?

            Begitulah kira-kira cara Socrates mengajak orang berdialog. Metode terus bertanya, lalu mencari kontradiksi menjadi ciri khas Socrates. Metode ini boleh disebut dengan Metode Socratik. Dia orang yang pertama kali melakukan metode ini, metode dialog. Dalam kasus ini Socrates juga sedikit kontroversial. Banyak juga yang akhirnya jengkel terhadapnya.

Apakah Socrates sombong? Tidak benar juga bila kita berkata demikian. Socrates pernah berkata "Aku lebih bijak dari orang ini. Kemungkinan besar kita berdua tidak tau apa pun yang penting, tapi dia berpikir kalau dia tau sesuatu padahal tidak tau samasekali, sedangkan ketika aku tidak tau, aku tidak berpikir aku tau. Jadi kemungkinan aku lebih bijak daripada dia. Karena pada perbedaan kecil ini, bahwa aku tidak berpikir aku tau, tentang apa yang aku tidak tau." Ini adalah salah satu quote dari Socrates. Jadi sederhananya, Socrates adalah orang yang lebih bijaksana ketimbang yang lain, karena ia mengakui ketidaktahuaanya itu. "I know that I know nothing".

Dia menganggap kebenaran yang sejati itu gak gampang ditemukan. Sehingga pengetahuan pasti akan terus diperbaharui. Jadi kemungkinan besar kita tidak akan pernah menemukan kebenaran. Jadi jangan sembarangan ngomong kalau kamu mengetahui segala hal. Ini bentuk kearoganan bagi dia.

Pengadilan Socrates

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun