Mohon tunggu...
LEONI INDAH PRAMAISELA
LEONI INDAH PRAMAISELA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka bermain futsal dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Pandangan Pancasila menurut Warga Negara Indonesia

29 Agustus 2023   10:22 Diperbarui: 29 Agustus 2023   10:24 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                                                             

                                                              PERAN DAN PANDANGAN PANCASILA MENURUT WARGA NEGARA  INDONESIA

Pandangan Pancasila menurut warga negara Indonesia sangatlah penting, karena Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional yang menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pertama-tama, warga negara Indonesia melihat Pancasila sebagai fondasi yang kuat bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam keberagaman etnis, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia, Pancasila menjadi pijakan yang menyatukan seluruh komponen bangsa. Dalam hal ini, Pancasila dianggap sebagai landasan moral dan filosofis yang mempromosikan persaudaraan, toleransi, dan kerukunan antarwarga negara. Oleh karena itu, banyak warga negara merasa bangga dan memandang Pancasila sebagai identitas nasional yang unik.

 

Selain itu, warga negara juga melihat Pancasila sebagai dasar bagi keadilan sosial. Nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan, menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang adil dan merata. Warga negara berharap bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga negara menerapkan nilai-nilai Pancasila ini dalam kebijakan dan tindakan mereka untuk memastikan bahwa semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai kesejahteraan.

 

Selanjutnya, warga negara melihat Pancasila sebagai pijakan untuk demokrasi yang kuat. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti musyawarah-mufakat, konsensus, dan gotong royong, menjadi dasar dalam membangun sistem politik yang inklusif dan partisipatif. Warga negara berharap bahwa Pancasila dihayati secara sungguh-sungguh dalam praktek demokrasi di Indonesia, di mana suara rakyat didengar dan hak-hak asasi manusia dihormati.

 

Pandangan lain yang mungkin diungkapkan oleh warga negara adalah bahwa Pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekadar konsep atau dokumen, Pancasila harus termanifestasi dalam tindakan nyata yang dilakukan oleh setiap individu. Hal ini mencakup perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan menghormati hak-hak orang lain. Warga negara berpandangan bahwa keberhasilan bangsa ini tidak hanya bergantung pada pemerintah atau pemimpin, tetapi juga pada komitmen dan kontribusi setiap individu untuk mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 

Namun, tidak sedikit pula warga negara yang berpendapat bahwa implementasi Pancasila masih belum optimal. Mereka melihat adanya kesenjangan antara nilai-nilai Pancasila yang diidamkan dengan kenyataan yang ada. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi termasuk korupsi, ketidakadilan, ketimpangan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia. Warga negara berharap agar Pancasila menjadi pedoman yang lebih kuat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dan mengharapkan pemimpin dan lembaga-lembaga negara untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila demi kepentingan rakyat.

Atas dasar keberagaman atau keragaman, cocok untuk negara melakukan berbagai nilai sendiri yang terkandung dalam sila sila pada Pancasila.Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasilayang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Adapun nilai nilai tersebut adalah nilai nilai dari tiap tiap sila dalamPancasila sebagai landasan dalam penyelenggaraan pemerintahanyang meliputi :

Nilai sakral tertinggi

1. Mengakui causa prima (penyebab pertama) sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memastikan masyarakat menganut agama dan kepercayaannya masing-masing.

3. Warga negara tidak diwajibkan menganut  agama apa pun tetapi harus menganut agama yang ditentukan oleh undang-undang yang berlaku.

4. Atheisme dilarang ada dan berkembang di Indonesia.

5. Menjamin berkembang dan tumbuhnya kehidupan beragama, toleransi antar umat dan dalam beragama

6. Negara menciptakan kondisi bagi tumbuh dan berkembangnya agama dan kepercayaan. masyarakat juga menjadi mediator ketika kejadian itu terjadi.

 Ajaran kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Menempatkan manusia pada alam adalah ciptaan Tuhan karena manusia mempunyai sifat universal.

2. Pembelaan terhadap kemerdekaan sebagai hak setiap orang juga bersifat universal.

3. Mencapai keadilan dan peradaban tidaklah sulit. Artinya yang diinginkan masyarakat Indonesia adalah keadilan dan kesopanan, bukan sikap pasif.

Nilai Sila Persatuan Indonesia

  • Nasionalisme Cinta bangsa dan tanah air Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
  • Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan, dan perbedaan warna kulit.
  • Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
  • Perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan, karena keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan Nilai Sila Persatuan Indonesia Nilai-nilai  penyelenggaraannya sebagai berikut: Nasionalisme Cinta bangsa dan tanah air Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan, dan perbedaan warna kulit. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

Nilai prinsip kerakyatan yang dipimpin secara intelektual dalam musyawarah/perwakilan.

1. Inti dari ajaran ini adalah demokrasi. Demokrasi secara umum adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2. Musyawarah, yakni mencari keputusan yang mufakat, baru dilakukan setelah aksi bersama itu terlaksana. Di sinilah timbul simpul penting, yaitu pencarian keputusan yang bulat.

3. Dalam mengambil keputusan harus ada kejujuran bersama. Intinya, keputusan bersama diambil dengan suara bulat dan dilandasi kejujuran bersama.

4. Perbedaan  umum demokrasi di negara-negara Barat dan di Indonesia terletak pada pertimbangan masyarakatnya.

 Nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Kesejahteraan yang setara bagi semua orang, dalam arti yang dinamis dan berkelanjutan.

2. Semua sumber daya alam, dll. semuanya dimanfaatkan untuk kepentingan bersama sesuai dengan potensinya

3. Melindungi kelompok masyarakat yang lemah agar kelompok  masyarakat dapat berkarya di ladangnya.

Dalam pandangan warga negara Indonesia, Pancasila adalah pondasi yang tak tergantikan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Meskipun mungkin terdapat beragam pandangan dan interpretasi tentang cara menerapkan dan mengaktualisasikan Pancasila, warga negara sepakat bahwa Pancasila adalah warisan berharga dari para pendiri bangsa yang harus dijaga, dihormati, dan diperjuangkan.

Pandangan Pancasila menurut warga negara Indonesia sangatlah beragam. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, telah menjadi pijakan ideologi yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Warga negara Indonesia memiliki pemahaman, interpretasi, dan pandangan yang berbeda-beda terhadap Pancasila, tergantung pada latar belakang, agama, budaya, dan pengalaman pribadi mereka. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan beberapa pandangan umum yang dapat ditemukan di kalangan warga negara Indonesia terkait Pancasila.

 

1. Pancasila sebagai Identitas Nasional

Banyak warga negara Indonesia melihat Pancasila sebagai identitas nasional yang membedakan Indonesia dari negara-negara lain. Pancasila menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menggambarkan keberagaman yang ada di dalamnya. Dalam pandangan ini, Pancasila mencerminkan semangat gotong royong, persatuan, dan toleransi antarumat beragama, suku, dan budaya di Indonesia. Warga negara Indonesia yang memandang Pancasila sebagai identitas nasional cenderung bangga dengan keberagaman tersebut dan berkomitmen untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

 

2. Pancasila sebagai Pedoman Moral

Pandangan lain yang umum di kalangan warga negara Indonesia adalah melihat Pancasila sebagai pedoman moral dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang mengarahkan individu untuk hidup dengan integritas, kejujuran, dan keadilan. Dalam pandangan ini, Pancasila adalah landasan untuk bertindak dengan baik dan menjalankan tanggung jawab sosial dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam pekerjaan, pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Warga negara Indonesia yang memandang Pancasila sebagai pedoman moral sering kali berupaya menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari sebagai wujud dari sikap kebangsaan dan kepribadian yang baik.

 

3. Pancasila sebagai Dasar Hukum Negara

Bagi sebagian warga negara Indonesia, Pancasila juga dianggap sebagai dasar hukum negara. Pandangan ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan hukum yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi sumber utama dalam pembentukan dan penegakan hukum di Indonesia. Warga negara Indonesia yang berpandangan demikian percaya bahwa hukum yang dibuat dan dilaksanakan haruslah selaras dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjamin keadilan, kesetaraan, dan perlindungan hak asasi manusia. Mereka juga berargumen bahwa hukum yang berlandaskan Pancasila mampu menciptakan kehidupan yang lebih adil dan harmonis di Indonesia.

 

4. Pancasila sebagai Jembatan antara Agama dan Negara

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, karena Indonesia memiliki keragaman agama, Pancasila juga dipandang sebagai jembatan yang menghubungkan agama dengan negara. Pandangan ini menekankan pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang berakar pada ajaran Jawa, dan memaknainya sebagai kesatuan dalam keberagaman. Masyarakat Indonesia yang menganut pandangan ini memandang Pancasila sebagai landasan kebebasan beragama dan penghormatan terhadap keberagaman agama di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa Pancasila memberikan landasan yang kokoh untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan negara dan kebebasan beragama individu.

 

5.  Pancasila sebagai tantangan dan tuntutan zaman

 Sebagian warga negara Indonesia juga memandang Pancasila sebagai tantangan dan kebutuhan zaman kita. Mereka berpandangan bahwa nilai-nilai Pancasila harus disampaikan dan disesuaikan dengan cara-cara yang sesuai dengan perkembangan ekonomi, politik, dan sosial yang selalu berubah di era modern. Perspektif ini mendorong adanya reinterpretasi dan inovasi Pancasila agar tetap relevan dan memberikan arah yang jelas untuk menjawab beragam tantangan dan perubahan zaman. Warga negara Indonesia yang menganut pandangan tersebut kerap berpartisipasi dalam diskusi dan perdebatan tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila  dalam konteks saat ini.

Pendapat-pendapat di atas hanya mewakili sebagian kecil dari perbedaan pandangan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia tentang Pancasila. Banyak perspektif lain yang dapat ditemukan, dan seiring dengan perubahan waktu, pandangan-pandangan tersebut juga dapat berubah dan berkembang. Namun, satu hal yang dapat disepakati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah bahwa Pancasila tetap menjadi landasan penting dalam pembangunan dan pembangunan Indonesia.

Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu "panca yang berarti tahun dan "sila". artinya asas atau landasan. Dengan demikian, Pancasila secara harafiah dapat dipahami sebagai "lima asas" atau "lima asas".

Pancasila sebagai dasar negara mengandung lima prinsip yang menjadi landasan moral dan ideologis bagi masyarakat Indonesia. Kelima prinsip tersebut adalah:

 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa :

Prinsip ini mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala kehidupan dan kekuatan. Prinsip ini menunjukkan sikap religius dan menghormati keberagaman agama di Indonesia.

 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab:

Prinsip ini menekankan pentingnya menghormati martabat dan hak asasi manusia, melindungi nilai-nilai kemanusiaan, dan membangun masyarakat yang adil dan beradab. 

3. Persatuan Indonesia:

Prinsip ini mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman. Prinsip ini mendorong solidaritas, kerjasama dan mengatasi perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.

4. Demokrasi dipimpin oleh kebijaksanaan dalam diskusi/perwakilan:

Prinsip ini menekankan pentingnya pelibatan warga negara dalam  pengambilan keputusan melalui mekanisme musyawarah dan representasi. Prinsip ini mendorong terciptanya sistem demokrasi yang berkeadilan.

5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:

Prinsip ini menekankan pentingnya mencapai keadilan sosial, memperbaiki kesenjangan sosial, dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara di bidang ekonomi, politik, dan sosial.

Pancasila sebagai dasar negara mengikat seluruh warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila dijadikan pedoman dalam perumusan undang-undang, kebijakan pemerintah serta kehidupan sosial  politik di Indonesia. Selain itu, Pancasila  menjadi landasan untuk menjaga persatuan, menghormati keberagaman, dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun