Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sore Itu Langit Menjadi Gelap

10 Oktober 2018   00:06 Diperbarui: 10 Oktober 2018   01:26 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sore itu mendung pun kian menebal ( Foto: Leonardo TSS)

-Aku memang sedang menanti hujan Bang. Aku merindukan hujan.

***

Aku mengikuti arah pandangnya. Menatap deretan kapal. Menatap awan hitam bergerak perlahan menggelapi cakrawala. Rombongan burung putih tampak beriringan menuju pulau di kejauhan.

-Burung pun sudah pulang ke sarang dik! 

Perempuan itu kedua kali berpaling menatapku. Bibirnya tak juga tersenyum. 

Lagunya D'Lloyd masih juga diputar ulang sayup dari arah kapal. Perempuan itu mengalih pandangan lagi entah kemana.

***

-Itu lagu untuk orang patah hati

+ Ya bang. Aku memang patah hati. Dan aku mau menikmatinya. Aku yang minta awak kapal memutarnya sampai aku jenuh di sini...

- Bolehkah aku dengar sedikit kisahnya kenapa adik menyiksa diri begini...

+ Kisahnya bang? Biarlah lagu itu yang bercerita tentang diri ini. Atau awan mendung itu, atau hujan yang sebentar lagi menyatu dengan air mataku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun