Dekat malam kamu diantar banyak orang. Ke tanah dakian di celah gunung. Air mata sudah mengering. Tanah becek dibasuh hujan semalam juga sudah mengeras kerontang.
Bila kamu sudah tempati rumah baru, mereka pulang tak lagi berpaling. Mungkin kamu dikenang,mungkin tidak.
*
Riwayat selalu selesai di sebuah lobang menganga. Barusan riwayatmu dibacakan kemudian ditutup dengan paku. Dingin tanah lembab sudah ternanti. Untuk diri setiap yang kalah duluan. Tinggalkan dunia,selamat tinggal nestapa. Tak bergerak tak bernafas. Burung pun terbang tak hirau.
*
Esok masih ada yang datang jenguk. Lusa jangan sedih siapa pun tak datang. Mereka masih melangkah teruskan riwayat.
Sabarlah. Bila tradisi tiba bunga pun akan ditabur. Juga kata atau mata berkaca. Adakah kamu di rumahmu termangu ternanti,siapa yang tahu. Mungkin kembaramu terlalu jauh dekat bintang.
*
Jangan terlalu bosan menunggu
Esok atau lusa ada lagi yang diantar
Temanmu bobo tukar cerita
Atau, mungkin aku
Yang mulai gentar jadi manusia
*
Riwayat adalah buku yang dibaca dan ditutup kembali
Seperti pohon kemiri yang rentan terkulai diterpa bayu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H