Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi│Riwayat Selalu Berganti yang Baru

8 Oktober 2018   20:00 Diperbarui: 8 Oktober 2018   20:22 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dekat malam kamu diantar banyak orang. Ke tanah dakian di celah gunung. Air mata sudah mengering. Tanah becek dibasuh hujan semalam juga sudah mengeras kerontang.

Bila kamu sudah tempati rumah baru, mereka pulang tak lagi berpaling. Mungkin kamu dikenang,mungkin tidak. 

*

Riwayat selalu selesai di sebuah lobang menganga. Barusan riwayatmu dibacakan kemudian ditutup dengan paku. Dingin tanah lembab sudah ternanti. Untuk diri setiap yang kalah duluan. Tinggalkan dunia,selamat tinggal nestapa. Tak bergerak tak bernafas. Burung pun terbang tak hirau.

*

Esok masih ada yang datang jenguk. Lusa jangan sedih siapa pun tak datang. Mereka masih melangkah teruskan riwayat.

Sabarlah. Bila tradisi tiba bunga pun akan ditabur. Juga kata atau mata berkaca. Adakah kamu di rumahmu termangu ternanti,siapa yang tahu. Mungkin kembaramu terlalu jauh dekat bintang.

*

Jangan terlalu bosan menunggu

Esok atau lusa ada lagi yang diantar

Temanmu bobo tukar cerita 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun