Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Kubiarkan Cintaku Berakhir di Tuktuk (119)

24 Desember 2015   15:02 Diperbarui: 24 Desember 2015   15:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sepeda motor itu menyalib begitu mendadak di tengah jalan. Dirgo tak menduga ada kegilaan seperti itu. Bunyi mencicit keras membelah suasana malam ketika Dirgo menginjak pedal rem secara reflek. Untung kepalanya tak trbentur  setir. 

Dua pengendara motor yang berboncengan tampak turun dan memberi isyarat dengan tangan,meski Fortuner itu sudah berhenti.

"Sialan..." Dirgo menggerutu.

Tonny terkesiap.

"Polisi!"

Ketiganya tegang.

"Bagaimana bos,apa kita jalan terus," desis Ramli yang tadi mengantuk dan kaget karena Dirgo menginjak rem tiba-tiba.

"Tunggu dulu, kita mau tau apa itu polisi," kata Tonny seraya meraba gagang pistol di pnggang.

Dari arah belakang lewat jembatan pendek ada sorotan lampu mobil pikap. Ada tiga orang duduk di depan.

Pengendara motor melangkah pelan mendekati Fortuner.

Insting Tonny langsung bereaksi. Ia menoleh ke belakang tapi matanya silau oleh cahaya lampu pikap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun