Nika sudah masuk ke toilet. Ternyata toiletnya persis di pinggiran sungai. Ramli tak dapat melihatnya karena letak toiet agak masuk ke dalam, terlindung dinding sebuah kamar gudang.Â
Nika benar sedang buang air kecil. Tapi matanya liar mencermati sekitarnya. Ia lega melihat toilet tak seluruhnya dilapisi dinding. Pada dinding arah ke sungai sengaja agak menganga mungkin untuk mmberi cahaya ke dalam. Nika berjingkat menatap ke luar. Tampak olehnya sungai yang mengalir deras. Di pinggiran ada pepohonan pisang dan sekitarnya ditumbuhi semak.Â
Nika merasa tegang. Lalu mengatur nafas. Ia memastikan dengan memanjat dinding tbuhnya masih muat keluar dari bagian yang terbuka. Nika merasakan sekujur tubuhnya terguncang. Dipejamkannya matanya menghimpoun segenap tekat keberanian untuk satu tujuan: Daripada tetap bersama bajingan tengik itu, lebih baik kabur apapun risikonya.
Dan peluang untuk itu kini ada di depan mata.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI