"Jangan nona, kamu tetap di mobil." Tonny menggeleng.
"Aku harus turun nanti di rumah makan itu."Â
Tonny menatapnya lurus.
"Kenapa harus turun"
"Apa aku harus buang air di sini, atau terus menahannya sampai aku..." nada suara Nika melembut.
Sesaat Tonny tertegun. Sadar apa yang dikatakan gadis itu suatu hal yang logis. Tetapi...
"Kalian berdua apa pikiran kalian," tanya Tonny pada Ramli dan Dirgo.Â
Yang ditanya malah merasa bingung. "Yah gimana menurut bos saja."
"Dasar otak udang kalian," bentak Tonny. Keduanya terdiam.
"Aku sudah mendesak mau ke toilet," Kata Nika lagi bernada mendesak.
Tonny menghela nafas. Sulit menentukan sikap.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!