Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Kubiarkan Cintaku Berakhir di Tuktuk (113)

7 Desember 2015   20:39 Diperbarui: 7 Desember 2015   20:39 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan marah dulu nona, ini semua demi kebaikan nona juga. Kami hanya menjalankan permintaan ibu nona."

Pikiran Nika makin terang. Dia ingat kini kronologi insiden itu, membuat hatinya menjerit.

Oh Riko tertembak. Apa masih hidup? Kecemasan berkecamuk. 

"Biadab!", ingin ia menendang mulut yang menyeringai di depannya. Tubuhnya berguncang hebat mengekang emosi.

" Tenang, tenang nona, mari kujelaskan." Tonny membujuk tapi ia tak mEnjamah gadis itu lagi.

"Kamu semua biadab!!!" Nika kini tak kuasa menahan tangis. 

"Tetapi ini semua kehendak ibumu." Tonny berusaha menenangkan gadis yang seakan mau menerkamnya.

"Tak perlu penjelasan. Yang penting aku mau tahu apa Riko sudah mati atau masih hidup." Nika terisak.

Dirgo yang menjawab dari belakang kemudi." Yakinlah kami nona, dia cuma luka ringan, dia tak apa-apa."

"Kalian menembaknya,kalian jahat." Nika menahan jeritan. Jakunnya turun naik.

Ramli menimpali dari samping Dirgo." Kalau dia tak duluan menyakiti kami, dia tak perlu kena tembak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun