"Jangan marah dulu nona, ini semua demi kebaikan nona juga. Kami hanya menjalankan permintaan ibu nona."
Pikiran Nika makin terang. Dia ingat kini kronologi insiden itu, membuat hatinya menjerit.
Oh Riko tertembak. Apa masih hidup? Kecemasan berkecamuk.Â
"Biadab!", ingin ia menendang mulut yang menyeringai di depannya. Tubuhnya berguncang hebat mengekang emosi.
" Tenang, tenang nona, mari kujelaskan." Tonny membujuk tapi ia tak mEnjamah gadis itu lagi.
"Kamu semua biadab!!!" Nika kini tak kuasa menahan tangis.Â
"Tetapi ini semua kehendak ibumu." Tonny berusaha menenangkan gadis yang seakan mau menerkamnya.
"Tak perlu penjelasan. Yang penting aku mau tahu apa Riko sudah mati atau masih hidup." Nika terisak.
Dirgo yang menjawab dari belakang kemudi." Yakinlah kami nona, dia cuma luka ringan, dia tak apa-apa."
"Kalian menembaknya,kalian jahat." Nika menahan jeritan. Jakunnya turun naik.
Ramli menimpali dari samping Dirgo." Kalau dia tak duluan menyakiti kami, dia tak perlu kena tembak."