"Oh ya,good..."
" Sekarang posisi kalian di mana nih, apa kira-kira kalian bisa aman di perjalanan sampai Jakarta."
"Sejauh ini baik saja nyonya. Kami sedang menuju kota ...kota apa ya, oh ya kota Dolok Sanggul, selanjutnya menurut peta ini terus ke  Siborongborong, dan terus ambil jalan langsung ke Tarutung."
"Ok hati-hati kalian ya, kalau anak saya sudah sadar kalian harus bijak hadapi dia, jangan sampai dia mogok makan minum." Â
"Ya nyonya,"
Pembicaraan terputuS.
Fortuner berhenti di depan sebuah toko di Dolok Sanggul . Tony menyuruh Dirgo beli roti dan minuman botol. Nika sudah mulai bergerak-gerak tapi belum sadar.
Sekitar sepuluh menit meninggalkan kota itu Nika mulai siuman, terbatuk beberapa kali , lalu bersin. Sepasang matanya berkilau memancarkan keheranan atau kebingungan. Menyapu sekitarnya seperti tanpa reaksi otak. Pikirannya seakan kosong ketika melihat lelaki di sampingnya menatap sambil menyeringai.
"Ada di mana ini ya," bibirnya bergerak bicara  tak kepada siapa. Tapi pada respon pertama ia melihat pria di sampingnya adalah Riko. Matanya mencobaa mengurai, menyelidik.Â
Fortuner melaju dengan kecepatan tinggi. Setengah jam kemudian sudah tiba di kota kecil Siborongborong. Selanjutnya Fortuner belok ke kanan melewati bundaran menuju Tarutung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H