Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Kubiarkan Cintaku Berakhir di Tuktuk (111)

29 November 2015   09:24 Diperbarui: 29 November 2015   09:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi tiba di rumah sakit setelah pengemudi Kijang melapor. Ternyata salah seorang polisi itu mengenal Riko."Bah, ini kan Marihot. Siapa yang tega sekejam itu terhadap orang baik seperti dia."

Polisi meluncur ke TKP, melakukan penyelidikan intensif. Proyektil peluru sudah diamankan untuk pengusutan selanjutnya. Polisi berharap kuncinya ada pada infoormasi  langsung dari korban. Sementara lelaki tua penggembala kerbau beserta cucunya tak bisa diharapkan membantu informasi. Mereka cuma pihak penemu pertama si korban di tempat kejadian.

"Pelakunya pasti lebih dari satu orang, dan dari petunjuk sementara mereka mengenderai mobil juga. Tapi ada dua kemungkinan kalau pelaku sudah keluar dari daerah ini. Kalau tidak melalui feri ke Parapat, ya melalui jalan darat via Tele. Kita tunggu saja si korban sadar dulu." Demikian kesempulan polisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun