"Hati-hati Rik,jangan jatuh lagi," kata Nika setelah berada di punggung Riko.Â
"Ya Nika, aku selalu akan melindungimu," Riko melingkarkan tangan menopang bokong gadis itu.
Riko kembali menapaki jalan menanjak berkelok,lebih waspada. "Pelan aja sayang," bisik Nika di punggungnya.
Keduanya sampai di tepi jalan dalam siraman gerimis halus. Tak sampai membuat kuyup. Riko menurunkan Nika dengan nafas terengah.Â
"Tak usah digendong lagi Rik, biar aku jalan, masih mampu kok," kata Nika.
Jarak mobil Inova parkir masih ada sekitar seratus meter. Riko melihat tak jauh dari Inova, ada mobil lain parkir.Â
Nika menatap Fortuner hitam itu, dan jantungnya berdebar. Dipegangnya tangan Riko kuat. Ada firasat tak baguS berkelebat di benaknya.
"Riko..." suara Nika bergetar.
"Ya, kenapa Nik,"Riko berpaling mengamati Nika menatap ke arah Fortuner hitam yang parkir tak jauh dari Inova.
"Hati-hati ya Riko, kita mungkin bakal menghadapi bahaya."
"Maksudmu..." Riko menatap wajah Nika yang berubah tegang.