Dalam optimasi aspek teknis dari pengadaan proyek PLTS harus bermula dari cara kerja dari panel surya itu sendiri. Panel surya bekerja mengutilisasikan energi matahari yang berasal dari spektrum cahaya tampak, UV, dan Infrared. Pancaran spektrum radiasi matahari tersebut akan merambat dan terdispersi dari aerosol udara sebelum sampai pada permukaan bumi. Terdapat tiga terminologi untuk radiasi matahari yang berhasil sampai di permukaan bumi. Pertama, Direct Normal Irradiance (DNI) merupakan radiasi matahari yang mendapatkan sedikit pelemahan akibat atmosfer Bumi dan aerosol udara. Kedua, Diffuse Horizontal Irradiance (DHI) merupakan radiasi matahari yang terserap, terpencar, dan terpantul akibat dari awan dan aerosol. Ketiga, Global Horizontal Irradiance (GHI) merupakan jumlah total dari iradiasi yang diterima sebuah permukaan horizontal.
Faktor yang Mempengaruhi Radiasi Matahari (Sumber: Gerilya KESDM)
Radiasi matahari tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu posisi matahari yang bergantung pada latitude, altitude, dan azimuth. Serta waktu dari tahun, cuaca, dan tilt angle. Optimasi dari faktor-faktor tersebut dapat menunjukkan lokasi dengan penyinaran optimum, menentukan lama penyinaran matahari tahunan dari lokasi, menentukan kebolehan dari proyek PLTS, prediksi energi keluaran untuk stabilitas jaringan listrik, dan biaya dari proyek PLTS. Optimasi berdasarkan hal tersebut dapat menurunkan tarif PPA PLTS.
Radiasi Matahari (Sumber: Gerilya KESDM)
Posisi matahari ditentukan untuk memposisikan panel surya yang dimiliki pada posisi yang optimum. Umumnya panel surya akan diposisikan dari arah Timur ke Barat. Hasil dari keluaran energi akan berbentuk kurva M, saat waktu siang pancaran sinar matahari akan terdispersi, dan tidak terkena pada panel surya. Oleh sebab itu harus dilaksanakan analisis bayangan pada saat pagi atau sore terkait posisi matahari pada waktu itu dapat menghasilkan bayangan paling panjang.
GHI Indonesia (Sumber: Solargis)
Berdasarkan peta GHI Indonesia, daerah Bali memiliki taraf iradiasi paling tinggi. Setelah menentukan lokasi strategis, maka harus dilakukan optimasi terkait aspek peletakan panel surya sesuai dengan faktor optimasi radiasi matahari. Tinjauan aspek-aspek surya tersebut dapat memprediksi  kondisi saat ini, prediksi jangka pendek, dan prediksi jangka panjang.