Oleh: Leonard Tiopan Panjaitan *) Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) merupakan satu-satunya area wisata di Indonesia yang merupakan kawasan wisata dan hiburan terpadu yang unik di Indonesia. Salah satu keunikannya karena Ancol terletak di pesisir utara Jakarta sehingga memberikan pesona dan eksotisme tersendiri bagi para pengunjung. Dari situs ancol tertera bahwa Ancol memiliki 9 area besar pusat rekreasi dan hiburan. Area-area tersebut meliputi hailai, bowling, dunia fantasi, pasar seni, atlantis, taman pantai, gondola, sea world, gelanggang samudra. Termasuk tambahan satu eco-park yang tengah dikembangkan oleh pihak TIJA. Sehingga total menjadi sepuluh area wisata terpadu. Namun jumlah tersebut belum termasuk resort-resort yang mengelilingi ancol. Sekelumit peta ancol nampak pada gambar berikut ini: Gbr-1. Peta Lokasi Area TIJA (sumber: http://www.ancol.com/rekreasi) Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City. Total keseluruhan area wisata ini adalah 552 hektar. Luasnya area wisata ancol ini memang ditujukan untuk menampung banyaknya wahana wisata dan hiburan yang meliputi aneka satwa, aquarium air laut dan air tawar, poci-poci, kolam arus parit, baku toki, balada kera, tornado, bianglala, teater 4 dimensi, burung tempur, danau ancol, swimming with dolphin, halilintar, pantai carnaval dan satu lagi yang tengah dikembangkan samudra camping ground. Total 16 spot entertainment dan edukasi. Luar biasa Ancol! Dengan aneka ragamnya pusat hiburan dan rekreasi yang disediakan oleh pihak TIJA maka tentu membawa dampak yang sangat positif seperti keberhasilan pada aspek tangible dan intangible investment. Data info korporat, tahun 2009 total pengunjung Ancol mencapai 14,1 juta jiwa, meningkat pesat hampir 37% dari jumlah pengunjung Ancol tahun 2005 yang mencapai 10,3 juta orang. Tangible investment meliputi investasi yang riil dan kasat mata seperti pertumbuhan bisnis dan ekonomi kawasan. Pertumbuhan bisnis TIJA mencakup meningkatnya operating revenue perusahaan yang otomatis meningkatkan laba perusahaan, meningkatnya omzet usaha para vendor atau tenant di Ancol, meningkatnya partnership fee karena beberapa mitra ancol seperti perbankan membuka cabang di sini. Tak ketinggalan pula adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di dalam dan sekitar Ancol. Sementara intangible investment mencakup kebutuhan hiburan masyarakat meningkat, pengetahuan pengunjung tentang tentang aneka satwa (termasuk ikan laut/tawar) meningkat, dan adanya unsur edukasi pada beberapa wahana permainan sehingga memberikan rangsangan motorik bagi para pengunjung khususnya segmen anak-anak dan pelajar. Namun dari data itu semua, TIJA perlu mengoptimalkan potensi-potensinya untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme di tanah Air sekaligus meningkatkan kebanggaan pada kekayaan alam Nusantara tercinta. Salah satu penyebab adalah beberapa wahana permainan khususnya di area Dufan yang mengimpor bentuk dari negara-negara barat seperti Disneyland di Amerika Serikat. Kalau Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah representasi dari warisan budaya nasional (cultural heritage) maka Ancol dapat menjadi representasi dari nation of maritime and biodiversity dari republik ini. Mengapa demikian? Karena terma nasionalisme bukan lagi sekedar bermakna heroik perjuangan fisik namun bergeser menjadi perjuangan kemandirian bangsa melalui pengelolaan kekayaan alam (bumi dan laut) untuk martabat negeri dan sumber produksi nasional secara berkelanjutan (sustainable). Mengingat Ancol sudah menjadi “legenda hidup” taman wisata dan hiburan nomor wahid di Indonesia dan juga Asia Tenggara maka Ancol pantas menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia melalui “Indonesian Dream”. Kalau AS memiliki “American Dream” yang direpresentasikan dalam kapitalisme Disneyland-nya itu, maka Ancol pun secara proaktif dapat menyajikan wajah Indonesia yang eksotis, alamiah dan berkelanjutan. Oleh karenanya mengharapkan Ancol menjadi simbol demikian bukanlah beban yang berat melainkan misi korporat yang mulia demi keharuman bangsa dan negara. Dalam rangka nasionalisme TIJA ternyata sudah mengembangkan secara luas program ACI (Ancol Cinta Indonesia) meskipun perlu diperkuat lagi dengan taman wisata hiburan yang sudah eksis menjadi lebih sustainable sbb: Taman Wisata Hiburan Maritim Mengingat TIJA terletak di bibir pantai, terbentang sepanjang Pantai Marina dan Carnaval maka wahana hiburan dan edukasi Ancol harus mencerminkan keunggulan Indonesia sebagai negeri bahari. Salah satu caranya dengan memperbanyak dan atau merevisi wahana permainan yang berhubungan dengan unsur kelautan dan rangkaian pulau-pulau nusantara. Dengan cara ini Ancol membuat pengunjung khususnya generasi muda untuk bangga mencintai Indonesia sebagai bangsa bahari. Gbr-2. Perahu-perahu Layar (sumber:http://abnonjakut.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H