Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Warga Negara Indonesia

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kata Gen Z (2): Konsistensi Agis dalam Menghadirkan Konten yang Bermanfaat

17 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   23:35 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi Agis Maulana

Kenalin namanya Agis Maulana (22 tahun), asal Garut, Jawa Barat. Saat ini, dia seorang mahasiswa aktif di Universitas Padjadjaran. Kalau tidak salah ingat, kami berkenalan waktu sama-sama magang di Kompas Gramedia (KG) batch 5 pada 2023. Saat itu, kami mengikuti kegiatan KOPAJA (Kompas Gramedia Jalan-jalan), tak lupa saling bertukar akun instagram, biasa lah Gen Z.

Waktu bergerak maju, kami sibuk dengan kegiatan masing-masing. Singkat cerita, di 2025 pengikut instagramnya sudah mencapai angka 40 ribu, suatu pencapaian yang luar biasa. Diperhatikan dari unggahan di akun instagram miliknya, Agis suka berbagi konten mengenai dunia kampus. Gue pun penasaran, bagaimana cerita dibalik dirinya menjadi seorang konten kreator. Akhirnya, gue menghubungi Agis untuk  mencoba menggali informasi yang bisa dibagikan.

Agis bercerita bahwa awal mula dirinya tertarik menjadi konten kreator dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan di dunia kampus, dimulai dari kakak tingkatnya, teman-teman, bahkan hingga dosen yang jadi konten kreator. "Dari situ aku terpengaruh. Apakah aku ngonten juga," kata Agis.

Rasa penasaran itu membawanya secara perlahan memberanikan diri untuk mengunggah konten demi konten. Tujuannya, ia ingin bermanfaat dan berbagi untuk sesama. Pengalamannya magang di KG juga memberikan makna dalam proses memproduksi konten. Salah satunya, Agis terinspirasi dari kata-kata pendiri KG Jakob Oetama dan PK Ojong mengenai perumpamaan suatu pohon yang ditanam. "Kalau pohon yang kita tanam berbuah, maka memberikan manfaat bagi orang lain," ucap Agis.

Pengalaman yang sedang dan sudah dirasakan sendiri oleh Agis menjadi dasarnya untuk membuat konten seputar dunia kampus. Pesan dari konten-konten yang dinaikannya pun seputar tips mengenai kehidupan masa kuliah. Alasannya sederhana, agar terkait dengan hal-hal yang sudah dialaminya.

"Ingin ngasih tips-tips  aja. Kadang, banyak banget dari teman-teman, bahkan dari aku sendiri pas awal-awal kuliah suka bingung kalau belajar harus gimana. Gimana sih biar dapetin IPK yang bagus, gimana magang, bisa pertukaran mahasiswa, dan sebagainya," ujar Agis.

"Aku ingin ngasih sedikit pengalaman aku, sedikit ilmu yang didapetin buat teman-teman, buat pengikut aku, biar mereka ada pedoman atau ada landasan ketika ingin kuliah atau lagi kuliah," lanjutnya.

Mencapai titik sekarang ini tentu tidak mudah bagi dirinya. Terutama saat awal-awal memproduksi konten guna menarik audiensi. Meski sulit, Agis tak mati langkah, menurutnya konten yang berhubungan dengan kehidupan pribadi memiliki kans untuk berbagi perasaan.

"Bikin konten yang berhubungan dengan kehidupan kita, sama kehidupan audiens. Karena biasanya kalau kita bikin konten relate, orang tuh jadi merasakan hal yang sama. Jadinya, itu bisa narik audiens kita buat nge-like, komen, buat share," ungkap mahasiswa asal Garut.

Tak hanya itu, ia mengingatkan satu hal penting menjadi konten kreator adalah konsistensi. Konsistensi dibutuhkan guna menjaring audiens, membuat semacam ikatan terhadap pengguna media sosial. Hal ini diperhatikan sebab media sosial itu sifatnya jangka panjang. 

"Paling penting ketika kita bikin, bikinnya konsisten karena masalah utama dari pembuat konten, biasanya bukan nyari idenya. Biasanya bukan nyari audiens, tapi gimana kita bisa konsisten, itu yang paling susah," tutur Agis.

Konsistensi yang dijaga Agis pun terbukti dengan pencapaian 40 ribu pengikut saat ini. Segala kerja keras yang dipelihara selama 10 bulan terakhir bisa terbayarkan.

Namun, ia tak menyangka bisa ke titik sekarang, sebab ketika mengingat awal perjuangan, banyak keterbatasan yang dihadapi, salah satunya dari kecanggihan perangkat yang dimiliki. Kesulitan menemukan ide konten, sukar bagi waktu semester terakhir juga menjadi tantangan tersendiri. Untungnya, Agis tak pilih untuk menyerah. 

Benih yang ditanamnya, perlahan menumbuhkan buah dan sudah bisa dipetik oleh Agis. Bukan hanya berdampak positif bagi sesama, tetapi juga bagi dirinya.

"Aku dapetin banyak kesempatan setelah aku ngonten. Pertama, aku lebih percaya diri. Kedua, personal branding aku lebih bagus. Personal branding itu ngaruh ke berbagai hal kayak ke penawaran seperti narasumber, atau ditawarin magang. Terus dari ngonten aku bisa dapetin penghasilan tambahan buat aku kuliah," kata Agis. 

Mengenai dampak terhadap orang lain, mahasiswa UNPAD itu menilai perlu ditanyakan terhadap orang yang melihat konten dirinya. Kendati demikian, Agis yakin kontennya cukup membantu orang lain.

"Dari respon atau komen-komen di akun instagram aku. Menurut aku, mereka cukup terbantu dengan konten-konten aku. Kayak misal konten beasiswa, banyak ribuan dari followers aku yang akhirnya terbantu dari segi ekonomi atau segi yang lain. Bahkan waktu itu ada followers aku yang lansia, emang lagi nyari beasiswa buat anaknya. Jadi, konten yang aku buat bermanfaat buat ngebantu orang-orang," tuturnya.

Terakhir, mahasiswa manajemen komunikasi ini memiliki pesan serta harapan bagi Gen Z. 

"Kita wajib melakukan personal branding di media sosial kita. Kenapa? dengan personal branding bisa ngasih manfaat atau peluang yang banyak dan engga kita bayangin sebelumnya. Selain bisa lebih mengenalkan diri kita atau karya kita ke orang lain, orang lain pun bisa mendapatkan manfaat dari konten yang kita buat. Jangan takut berkarya. Karena kadang kita sering takut dihujat, takut dihina, dicaci dan sebagainya. Menurutku, selagi kita melakukan hal yang baik, selagi kita berbagi hal-hal baik itu gapapa. Salah itu wajar, justru bagus kalau kita salah karena dari kesalahan itu kita bisa belajar untuk memperbaiki di karya-karya selanjutnya," jelas Agis.

PEMBERITAHUAN: DILARANG MENGAMBIL DAN MENYEBARLUASKAN FOTO TANPA IZIN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun