Mohon tunggu...
Leonard Sirait
Leonard Sirait Mohon Tunggu... Wiraswasta - Horas Man

Pria Batak yang diberi nama, Utjok Ganefo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Risma, Janda yang Dibuang Gerejanya

4 November 2021   09:14 Diperbarui: 4 November 2021   09:18 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Murni mencoba memberi makan ketiga anak Risma sambil menuju ruang makan. Tetapi tak ada apa pun yang tersaji yang dapat untuk di makan. Dia buru-buru ke luar untuk membeli makanan.

Murni membagi makanan kepada ketiga anak-anak Risma dan menemaninya. Tampak ketiga anak-anak tersebut sangat lahap memakan makanan yang disajikan oleh tantenya. Berikutnya, Murni menyerahkan makanan pada Risma untuk dimakannya. Namun, lagi-lagi tak bergeming. Bahkan Murni mencoba untuk menyuapin kakaknya, tetapi tetap saja Risma tak bereaksi, tak bergeming.

Murni mulai gelisah. Dia berusaha bertanya kepada anak sulung Risma. Namun seketika itu, ketiga anak tersebut menangis dan berhamburan memeluk Risma. Murni pun tambah bingung. Hatinya pun tambah resah. Tak beberapa lama, Edy pun tiba.

Setelah mendengar penjelasan dari Murni, Edy duduk di samping Risma dan pela-pelan berusaha untuk berkomunikasi agar Risma bersedia menceritakan permasalahan yang sebenarnya. Bahkan dengan sedikit memaksa, Edy menyuapi Risma makan. Setelah memberi makan empat lima suap, Edy dengan hati-hati mulai menanyai Risma.

"Coba ito jelaskan, apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Edy.

Dengan pelan dan dingin Risma menjawab, "bapak anak-anak ini sudah tidak sayang lagi kepada kami, bahkan sudah seiring tidak pulang."

Bak disambar petir di siang bolong, Edy dan Murni terkejut mendapatkan jawaban dari Risma.

Awalnya, setahun yang lalu, Risma merasakan ada yang tak beres terhadap gelagat Gabe, suaminya. Tampak Gabe sudah tak ceria dan tak bersemangat ketika di rumah, berakting aneh, seperti menjauh dari anak-anak dan dirinya. Ada saja alasan agar Gabe ke luar rumah. Belakangan Gabe sering tidak pulang sampai berhari-hari, bahkan uang belanja bulanan pun sudah tidak diberikan ke Risma.

Puncaknya, ketika Risma mengetahui bahwa Gabe diam-diam telah memiliki seorang bayi hasil perkawinannya dengan wanita lain. Bak dihantam palu godam, Risma merasa sakit dan pahit menerima berita bahwa suaminya telah menghianatinya. Awalnya Risma tak percaya, namun ketika hal itu ditanyakanya langsung kepada Gabe, dan diiyakan, sejak saat itu psikologis, fisik maupun spritual Risma drop drastis. Sudah lebih satu bulan anak-anaknya tidak pergi sekolah dan Risma pun sudah lebih sebulan tidak pergi kerja sebagai guru agama (honorer) di Tangerang, Banten. Meskipun Risma seorang guru agama, tak terkecuali, spritualnya pun drop drastis, karena dia juga terbuat dari daging dan darah yang sama seperti semua orang.

Prahara rumah tangga Risma akhirnya dibawa dan diserahkan Edy kepada keluarga besar mereka. Dengan berbagai pertimbangan dan penuh kehati-hatian, telah dimusyawarahkan dan diputuskan agar Risma dan ketiga anak-anaknya dibawa "pulang" kepada keluarga besarnya.

Saat rombongan keluarga besar Edy tiba di rumah Rismah, setelah menjelaskan maksud dan tujuan mereka, spontan tubuh Risma terguncang ketika dia dan anak-anaknya tahu akan diboyong ke rumah Edy di Serpong. Sekujur tubuhnya terasa gemetar. Dia nyaris tak mampu hanya untuk berdiri menghadapi kenyataan bahwa dia akan nyata bercerai dengan suaminya. Dengan tenaga yang tersisa, dia peluk anak-anaknya dengan erat dan mereka pun saling berpelukan diikuti dengan suara tangisan, yang membuat suasana makin pilu dirasakan para keluarga besaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun