Bursa transfer tim-tim di Saudi Pro League memang sudah berakhir 1 minggu yang lalu. Namun, tidak ada salahnya untuk memberikan apresiasi terhadap transfer dari tim-tim Saudi yang sukses mengguncang dunia sepakbola di tahun 2023 ini.
Peraturan Transfer Saudi Pro League
Saudi Pro League memiliki peraturan yang sejatinya cukup mirip dengan beberapa liga lainnya di dunia (selain Eropa tentunya). Peraturan yang paling menonjol adalah soal urusan transfer pemain. Di Saudi Pro League, kebijakannya adalah tiap tim hanya boleh memiliki 8 pemain asing di dalam tim.Â
Kebijakan transfer tersebut memang sebuah kebijakan yang cukup umum di liga-liga Asia walaupun ada perbedaan jumlah pemain asing yang diperbolehkan dan adanya kuota khusus untuk negara tertentu. Contohnya seperti di Chinese Super League yang memperbolehkan pemain dari Hong Kong atau Macau untuk dihitung sebagai pemain asing khusus dan dikecualikan dari jumlah pemain asing dalam tim.
Jika melihat tim-tim yang ada di Saudi Pro League terdapat 4 + 1 tim yang bergerak agresif memburu pemain di tim-tim Eropa. Tim-tim tersebut adalah Al Hilal, Al Ittihad, Al Nassr, Al Ahli, dan Al Ettifaq. Untuk Al Hilal, Al Ittihad, Al Nassr, dan Al Ahli adalah tim-tim yang dibiayai langsung oleh pemerintah Saudi melalui Public Investment Fund (PIF). Sedangkan Al Ettifaq adalah tim yang dibiayai oleh kementrian olahraga Saudi. Keterlibatan langsung pemerintah inilah yang membuat kelima tim ini mampu bergerak agresif di bursa transfer.
Saatnya kita membahas satu per satu transfer tim-tim tersebut.
Al Hilal
Al Hilal adalah salah satu tim yang bergerak paling sensasional di bursa transfer. Salah satu transfer paling sensasional yang dilakukan oleh Al Hilal adalah perekrutan Neymar dari Paris Saint-Germain yang mereka lakukan menjelang deadline transfer di Saudi Pro League. Untuk merekrut Neymar, Al Hilal menggelontorkan dana 90 juta Euro.Â
Al Hilal pun sejatinya sudah dikaitkan dengan banyak pemain papan atas sepanjang bursa transfer, dua di antaranya adalah Lionel Messi dan Kylian Mbappe. Messi memang sempat diberi tawaran oleh Al Hilal dengan kontrak yang menjadikan Messi pemain dengan gaji tertinggi di dunia namun Messi lebih memilih bergabung dengan Inter Miami. Sedangkan Kylian Mbappe menyatakan ketidak tertarikan untuk hengkang dari Eropa. Pada akhirnya, Mbappe pun tetap bertahan di Eropa bersama dengan PSG.
Selain Neymar, Al Hilal juga merekrut beberapa pemain-pemain yang berusia di usia emas. Pemain-pemain tersebut adalah Malcom (Zenit St Petersburg), Ruben Neves (Wolverhampton), Aleksandar Mitrovic (Fulham), Sergej Milinkovic-Savic (Lazio), Kalidou Koulibaly (Chelsea), dan Bono (Sevilla).
Dua nama yang paling mengejutkan adalah hengkangnya Ruben Neves dan Sergej Milinkovic-Savid ke Saudi. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya klub-klub Eropa yang bersedia untuk merekrut kedua pemain ini. Ruben Neves bahkan sempat dikaitkan dengan klub-klub top Premier League. Sedangkan Sergej Milinkovic-Savic adalah pemain krusial di Lazio yang dalam beberapa musim sudah diincar oleh klub-klub top seperti Manchester United bahkan banyak klub rela menggelontorkan dana besar untuk menarik Milinkovic-Savic. Namun, pada akhirnya Milinkovic-Savic dilepas Lazio ke Al Hilal "hanya" dengan biaya 40 juta Euro.
Al Ittihad
Al Ittihad adalah tim yang bergerak cepat di awal bursa transfer dibuka. Mereka mengamankan tanda tangan peraih Ballon d'Or 2022 dan salah satu gelandang bertahan terbaik dunia yaitu Karim Benzema dan N'Golo Kante. Namun, setelah itu transfer yang dilakukan Al Ittihad boleh dibilang adalah yang paling kalem dibandingkan 3 tim lainnya yang dimiliki oleh Saudi. Pemain lain yang ditarik oleh Al Ittihad adalah Fabinho (Liverpool), Jota (Celtic), dan Luiz Felipe (Real Betis).
Al Ittihad sendiri melakukan transfer yang membuat garuk-garuk kepala. Hal ini tidak terlepas dari pergerakan mereka menjelang penutupan bursa transfer Saudi Pro League. Al Ittihad merekrut Luiz Felipe dari Real Betis dan karena kuota pemain asing di Al Ittihad sudah ada 8 pemain maka mereka harus mencoret/membuang satu pemain untuk memberikan ruang untuk Luiz Felipe.
Lucunya, pemain yang dicoret oleh Al Ittihad dari tim Saudi Pro League adalah Jota yang juga baru direkrut dari Celtic. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar seolah tim ini tidak mampu menentukan prioritas tim. Jota pun kini berstatus sebagai pemain Al Ittihad namun tidak dapat didaftarkan untuk tampil di kompetisi sehingga Al Ittihad pun harus mencari tim yang bersedia untuk menampung Jota sebagai pemain pinjaman. Liga yang paling memungkinkan adalah Super Lig (Turki) yang bursa transfernya masih buka hingga minggu ke 3 bulan September.
Al Nassr
Al Nassr adalah salah satu tim pembuka keran transfer tim-tim Saudi di bawah PIF untuk merekrut pemain bintang di Eropa. Al Nassr adalah tim yang merekrut Cristiano Ronaldo pasca kontraknya diputuskan oleh Manchester United di bursa transfer musim dingin lalu. Pasca perekrutan CR7, Al Nassr pun bergerak aktif di bursa transfer musim panas ini.
Pemain-pemain yang direkrut oleh Al Nassr dari Eropa di bursa transfer musim panas ini adalah Marcelo Brozovic (Inter Milan), Seko Fofana (Lens), Alex Telles (Manchester United), Aymeric Laporte (Manchester City), Sadio Mane (Bayern Munchen), dan Otavio (Porto). Rekrutan Al Nassr sejatinya adalah salah satu yang paling tidak istimewa.
Pemain yang direkrut oleh Al Nassr memang memiliki status bintang namun nama-nama seperti Alex Telles, Aymeric Laporte, dan Sadio Mane adalah pemain yang boleh dibilang sudah tidak diperlukan oleh klub pemilik mereka sebelumnya. Laporte adalah bek cadangan di Manchester City yang kalah bersaing dari Ruben Dias, John Stones, Nathan Ake, dan Manuel Akanji. Sadio Mane gagal membuktikan diri di Munchen.
Perekrutan paling mengejutkan adalah Marcelo Brozovic yang memang menjadi pemain krusial di Inter Milan dan Seko Fofana yang memang menjadi bagian integral dari kesuksesan Lens dalam mengejutkan Ligue 1 musim lalu.
Al Ahli
Al Ahli adalah tim yang boleh dibilang adalah pendatang baru di Saudi Pro League. Tim satu ini baru saja promosi dari kasta kedua dan menjadi tim yang pergerakannya paling aktif untuk mencari pemain-pemain dari Eropa. Bahkan ke-8 pemain asing yang didaftarkan oleh Al Ahli di Saudi Pro League adalah pemain-pemain yang direkrut dari Eropa di bursa transfer musim panas ini.
Pemain yang direkrut oleh Al Ahli adalah Edouard Mendy (Chelsea), Roger Ibanez (Roma), Merih Demiral (Atalanta), Gabri Veiga (Celta Vigo), Franck Kessie (Barcelona), Allan Saint-Maximin (Newcastle), Riyad Mahrez (Manchester City), dan Roberto Firmino (Liverpool). Perekrutan ini boleh dibilang adalah salah satu yang paling impresif bersama dengan perekrutan yang dilakukan oleh Al Hilal.
Perekrutan yang paling menggemparkan adalah pembelian Gabri Veiga dari Celta Vigo. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya minat dari klub-klub top Eropa untuk memburu tanda tangan Veiga namun Veiga lebih memilih bergabung dengan Al Ahli. Banyak yang menyayangkan keputusan Veiga apalagi Veiga masih berusia 21 tahun. Salah satu hal yang membuatnya makin heboh adalah komentar Toni Kroos di Instagram Fabrizio Romano saat mengumumkan transfer Veiga yang menyebutkan transfer Veiga sebagai hal yang memalukan.
Selain itu, pemain-pemain lain yang direkrut pun adalah pemain yang boleh dibilang memiliki value yang cukup besar di klub-klub sebelumnya seperti Roberto Firmino yang menjadi bagian krusial dari lini depan Liverpool. Selain itu Rober Ibanez adalah salah satu bek andalan Mourinho di AS Roma. Nama lain adalah Riyad Mahrez yang menjadi salah satu bagian penting dari kesuksesan Manchester City merengkuh treble musim 2022/23 lalu. Berikutnya adalah Edouard Mendy yang memang belakangan harus tergusur oleh Kepa Arrizabalaga namun dia adalah kiper yang mengawal lini pertahanan Chelsea saat tim berjuluk The Blues menjuarai Liga Champions.
Al Ettifaq
Tim terakhir adalah Al Ettifaq. Tidak seperti 4 tim sebelumnya, Al Ettifaq tidak dibawahi oleh PIF melainkan oleh kementrian olahraga Saudi. Salah satu hal "lucu" yang dilakukan oleh Ettifaq adalah menarik Steven Gerrard sebagai pelatih. Hal ini tidak terlepas dari rekam jejak terakhir Gerrard yang membawa Aston Villa ke zona degradasi namun tim yang berasal dari Birmingham ini langsung bangkit di bawah asuhan Unai Emery.
Karena "hanya" dibawahi oleh kementrian olahraga Saudi, pergerakan Al Ettifaq di bursa transfer pun tidak seagresif pergerakan 4 tim sebelumnya. Al Ettifaq hanya mengeluarkan uang sebesar 36,3 juta Euro dengan rekrutan termahal mereka adalah Jordan Henderson yang menghabiskan biaya 14 juta Euro. Perekrutan yang boleh dibilang agak mengejutkan karena status Henderson pada saat itu adalah kapten Liverpool sekaligus sosok yang secara terbuka memberikan dukungan kepada komunitas LGBTQ sehingga kepindahan Henderson ke Al Ettifaq pun mendapatkan kecaman dari komunitas tersebut apalagi setelah Henderson melepaskan atribut pelangi dari ban kapten dan tali sepatunya.
Nama lain yang direkrut oleh tim Al Ettifaq adalah Moussa Dembele (Lyon), Jack Hendry (Club Brugge), Georginio Wijnaldum (PSG), dan Demarai Gray (Everton). Perekrutan yang jelas tampak kerdil dibandingkan 4 tim yang dibiayai langsung oleh PIF. Bahkan, pemain yang direkrut boleh dibilang adalah pemain buangan dari klub lamanya.
Dengan eksplosifnya pergerakan Saudi Pro League di bursa transfer musim panas tahun ini dan dibatasinya jumlah pemain asing yang dapat direkrut oleh klub-klub Saudi tentu hal yang paling menarik untuk ditunggu adalah bursa transfer di musim berikutnya karena semua tim sudah memenuhi kuota 8 pemain asing mereka. Hal yang paling menarik tentu saja adalah siapa lagi yang akan direkrut dan siapa saja yang akhinrya disingkirkan untuk memberi jalan kepada para pemain asing baru yang akan datang ke depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H