Havertz bukan penyerang. Havertz adalah sosok yang semestinya memiliki kebebasan untuk bergerak di lini tengah-depan tim untuk memberikan kontribusi maksimal. Gerakan yang dibatasi di lini depan akan membatasi potensi Havertz. Hal inilah yang semestinya menjadi catatan untuk Mikel Arteta selaku pelatihnya di Arsenal dan calon pelatih timnas Jerman ke depan.
Sejatinya, saat ini Jerman memiliki satu sosok penyerang murni yang mampu memberikan ancaman bagi lawan. Nama tersebut adalah Niclas Fullkrug yang saat ini bermain di Borussia Dortmund. Nah, hal inilah yang akan menjadi pembahasan masalah ketiga timnas Jerman saat ini.
Pemilihan Pemain
Hansi Flick memang pelatih yang luar biasa. Flick mampu memboyong segala trofi yang tersedia untuk Bayern Munchen di tahun 2020 lalu. Namun, Flick mempunyai 1 kelemahan fatal sebagai pelatih khususnya di timnas Jerman yaitu sifat keras kepalanya khususnya dalam pemilihan pemain.
Salah satu hal yang tampak jelas adalah bagaimana Hansi Flick terus memaksakan posisi Havertz sebagai striker utama saat Jerman memiliki Niclas Fullkrug. Padahal, jelas-jelas Havertz tidak mampu memberikan kontribusi apapun saat dimainkan di posisi tersebut. Bahkan, saat pagelaran Piala Dunia 2022 lalu kemenangan Jerman atas Kosta Rika tidak terlepas dari masuknya Fullkrug sebagai ujung tombak tim dan Havertz yang bermain sedikit lebih turun ke lini tengah-depan. Tidak memainkan Fullkrug sebagai pemain depan dan memaksakan Havertz sebagai ujung tombak adalah tindakan yang menyia-nyiakan potensi kedua pemain hebat ini.
Masalah lainnya adalah di lini belakang. Secara kualitas memang lini pertahanan Jerman sudah tidak sebaik dahulu khususnya di sektor bek sayap. Klub-klub besar Jerman seperti Bayern Munchen dan Borussia Dortmund saja tidak mengandalkan bek sayap asal Jerman. Bayern menggunakan Alphonso Davies (Kanada) dan Noussari Mazraoui (Maroko) sebagai bek sayap utama dan Dortmund mengandalkan Ramy Bensebaini (Algeria, sebelumnya Raphael Guerreiro asal Portugal) dan Julian Ryerson (Norwegia) sebagai bek sayap.
Di sektor bek sayap tersebut Jerman sejatinya memiliki David Raum dan Benjamin Henrichs yang tampil di RB Leipzig. Namun, hanya Raum yang mampu menjadi pemain andalah di timnas Jerman. Raum pun memiliki masalah di mana ia seringkali terlambat untuk kembali ke posisinya sehingga tidak heran apabila serangan lawan banyak yang berasal dari celah kosong yang ditinggalkan Raum di sisi kiri pertahanan Jerman.Â
Nama lain yang mengisi sektor tersebut adalah Nico Schlotterbeck yang berposisi asli sebagai bek tengah. Schlotterbeck tampak kewalahan untuk mengisi posisi bek kiri karena memang tidak terbiasa di posisi tersebut. Di sektor bek kanan, Henrichs yang menjadi andalan Leipzig malah tidak diandalkan sama sekali olehnya. Flick lebih percaya kepada pemain seperti Jonas Hofmann, Lukas Klostermann, dan Thilo Kehrer. Tragisnya, Klostermann adalah back-up Henrichs di Leipzig dan Hofmann maupun Kehrer bukanlah bek kanan murni.
Siapa Gantikan Flick dan Apa Tantangannya?
Dalam beberapa minggu/bulan ke depan tentu akan menjadi cerita menarik soal siapa pelatih yang akan mengambil kendali kursi kepelatihan timnas Jerman. Terdapat beberapa kandidat untuk posisi tersebut salah satunya adalah Jurgen Klopp.Â
Namun, Klopp sendiri sudah menampik rumor dirinya bergabung ke timnas Jerman dan memilih untuk fokus dan menghormati kontraknya bersama Liverpool. Klopp baru memungkinkan untuk bergabung ke timnas Jerman pasca Piala Dunia 2026 saat kontraknya bersama Liverpool sudah habis (itupun bila tidak diperpanjang).
Nama-nama lain yang dirumorkan untuk menangani timnas Jerman adalah Julian Nagelsmann. Namun, tantangan terbesar dalam mendapatkan tanda tangan Nagelsmann adalah ikatan kontrak sang pelatih dengan Bayern. Sehingga tim/klub mana pun yang ingin mengontrak Nagelsmann harus merogoh kocek untuk membayar sisa kontrak Nagelsmann. Nama lain adalah pelatih asal Belanda yaitu Louis van Gaal yang memang sudah tidak menjabat pelatih tim mana pun setelah mundur dari kursi kepelatihan Belanda.
Terdapat beberapa nama lain yang menarik yaitu pelatih asal Austria, Oliver Glasner. Glasner adalah sosok pelatih yang membawa Eintracht Frankfurt menjuarai ajang UEFA Europa League pada 2022 lalu sehingga pelatih kaliber Glasner adalah sosok yang menarik untuk timnas Jerman apalagi pelatih satu ini kini tidak memiliki ikatan kontrak dengan tim manapun.