Yokohama F. Marinos meraih gelar J1 League perdananya setelah 15 tahun tidak mampu menjuara liga. Timnas Australia dibawanya menjuarai AFC Asian Cup pada 2015. Celtic dibawa Postecoglou tampil sangat dominan di liga bahkan pada musim 2022/23 ini Celtic hanya menelan 1 kekalahan di liga.
Problem utama yang mestinya dipecahkan Tottenham saat ini adalah persoalan transfer. Daniel Levy masih mempertahankan gayanya sebagai negosiator pelit dalam bursa pemain. Hal ini sudah tampak dalam negosiasi Tottenham yang ingin merekrut kiper Brentford, David Raya.Â
Nilai 40 juta Euro yang diminta Brentford dinilai terlalu mahal oleh Levy dan ia ingin menurunkan harga. Kemudian tingkah antik Levy pun berlanjut dengan menawar James Maddison dan Harvey Barnes dari Leicester hanya dengan mahar 35 juta Euro. Angka yang sangat kecil mengingat kedua pemain ini masih dalam usia yang cukup muda dan mereka merupakan pemain penting Leicester.
Jika Tottenham ingin menjadi penantang serius untuk trofi Premier League, Tottenham mesti lebih berani jor-joran dalam pembelian pemain. Tidak perlu pemain dengan harga yang setinggi langit, melainkan pemain yang efektif dan mampu untuk mengisi kekosongan posisi yang ada di Tottenham.Â
Apalagi saat ini, lini belakang Tottenham sangat buruk dan memerlukan perbaikan besar-besaran. Strategi perekrutan pemain dari benua-benua yang jarang dijangkau seperti Asia dan Afrika (kompetisi Afrika) bisa menjadi solusi untuk mendapatkan pemain berkualitas dengan harga murah.
Selain itu, strategi untuk merekrut pemain dari Eropa Timur pun bisa menjadi jalan keluar lain mengingat pemain dari area tersebut biasanya memiliki kualitas cukup bagus namun jarang terekspos oleh media sehingga harga yang dipatok pun tidak akan semahal pemain dari tim dari zona Amerika ataupun Eropa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H