Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Terang Benderang Liga Saudi, Sang Sensasi dan Magnet Baru

14 Juni 2023   11:27 Diperbarui: 18 Juni 2023   03:30 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ronaldo memutuskan bergabung ke Al Nassr dengan kontrak 200 juta euro (Rp 3,3 triliun) per musim hingga Juni 2025. (AFP/JORGE FERRARI via KOMPAS.ID)

Maka dari itu, bintang-bintang yang didatangkan ini akan digunakan sebagai duta promosi untuk mensukseskan pencalonan 3 negara ini sebagai penyelenggara Piala Dunia 2030.

Intensi ini tampak jelas apalagi nama-nama yang didatangkan adalah nama-nama pemain senior yang sudah melewati masa keemasannya namun masih memiliki nama besar untuk menarik minat fans sepakbola dunia. 

Nama seperti Cristiano Ronaldo tentu akan selalu menjadi magnet bagi penggemar sepakbola walaupun penampilannya sudah menurun drastis. Nama N'Golo Kante memang gelandang yang luar biasa namun belakangan lebih banyak berkutat dengan cedera. 

Satu-satunya nama yang masih menunjukkan taring adalah Karim Benzema yang masih tajam bersama Real Madrid dan baru saja memenangkan Ballon d'Or. 

Namun, usia Karim Benzema pun sudah menginjak 35 tahun yang artinya karir sepakbola sang pemain akan usai tidak lama lagi. Tidak hanya itu, pemain bintang yang dirumorkan akan datang ke Saudi Pro League semuanya berusia 30 tahun ke atas.

Regulasi FIFA dan Potensi Saudi

Saudi Pro League yang kini menjadi sensasi baru di dunia sepakbola (Gambar dari extra.spl.com.sa)
Saudi Pro League yang kini menjadi sensasi baru di dunia sepakbola (Gambar dari extra.spl.com.sa)

Permasalah terbesar dalam pencalonan Arab Saudi dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah regulasi dari FIFA sendiri tentang tuan rumah untuk penyelenggaraan Piala Dunia. 

Berdasarkan regulasi ini, sebuah konfederasi yang terpilih menjadi tuan rumah tidak dapat menjadi tuan rumah kembali dalam 2 edisi Piala Dunia berikutnya sebagai contoh saat Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 maka di 2018 dan 2022 negara dari konfederasi CONMENBOL tidak dapat menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Regulasi ini tentu menghalangi niatan Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Hal ini dikarenakan Piala Dunia tahun 2022 sudah diselenggarakan di Qatar yang merupakan anggota konfederasi yang sama dengan Saudi yaitu AFC sehingga negara-negara dari AFC termasuk Arab Saudi tidak diperkenankan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada edisi 2026 dan 2030.

Untuk menyiasati regulasi ini, Arab Saudi pun kemudian menggandeng Yunani dan Mesir dari UEFA dan CAF yang tidak memiliki larangan untuk menyelenggarakan Piala Dunia untuk edisi 2030. 

Pada momen inilah ketegasan FIFA sebagai badan sepakbola dunia sekaligus pembuat regulasi diuji. FIFA semestinya tetap dapat menolak pencalonan 3 negara ini dikarenakan Saudi yang merupakan bagian dari AFC masih belum bisa menjadi penyelenggara Piala Dunia untuk edisi 2030.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun