Perjalanan Manchester City menuju treble ini tidak semudah yang dibayangkan. Di ajang Premier League, rekor Manchester City di awal musim sedikit kurang meyakinkan bahkan sempat tertinggal 8 poin dari Arsenal yang saat itu berada di puncak klasemen Liga Inggris. Manchester City beberapa kali tergelincir saat berhadapan dengan Brentford, Liverpool, dan Manchester United serta ditahan imbang saat berhadapan dengan Newcastle, Aston Villa, dan Everton.
Namun, kondisi berbalik total setelah kekalahan keempat mereka di liga saat berhadapan dengan Tottenham. Dari 17 laga tersisa, mereka sukses memetik 14 kemenangan, 2 seri, dan 1 kekalahan. Di saat bersamaan, Arsenal yang merupakan kompetitor mulai kehilangan poin di laga-laga krusial. Hebatnya lagi hasil 1 seri dan 1 kalah ini diderita saat Manchester City sudah dipastikan menyegel gelar Liga Inggris yang artinya dalam 15 lagi sebelum 2 laga terakhir tersebut Manchester City merebut 43 poin hasil dari 14 menang dan 1 seri.
Dominasi di putaran kedua liga ini terbukti menjadi kunci utama Manchester City untuk merebut puncak klasemen dari Arsenal sekaligus memastikan gelar Premier League ketiga secara beruntun. Raihan ini menyamai prestasi Manchester United di bawah Sir Alex Ferguson yang menjuarai Liga Inggris pada 3 musim beruntun pada tahun 2006-2009.
Cerita lain terjadi di ajang Piala. Di ajang Carabao Cup, Manchester City memang tidak mampu merengkuh gelar juara setelah ditaklukan oleh Southampton di babak perempat final.Â
Namun, kisah lain terjadi di FA Cup/Piala FA. Manchester City tampil dominan dengan menaklukan Chelsea di babak ketiga, Arsenal di babak keempat, Bristol di babak kelima, Burnley di babak perempat final, dan Sheffield United di semifinal. Manchester City berakhir dengan gelar Piala FA setelah menundukkan sang rival satu kota, Manchester United, di final.
Perjalanan juara The Citizens di ajang ini terbilang spesial karena Manchester City hanya kebobolan 1 kali dari awal hingga akhir turnamen. Gol tersebut pun datang di babak final. Selain itu, gawang Manchester City yang dikawal oleh Stefan Ortega tidak pernah kebobolan satu kali pun dari awal hingga semifinal Piala FA.
Terakhir, gelar yang paling didambakan oleh Pep Guardiola dan owner Manchester City yaitu gelar tertinggi di kompetisi antar klub Eropa yaitu UEFA Champions League. Perjalanan Manchester City boleh dibilang cukup mulus di mana tim satu ini mengawali kompetisi dengan berada di grup yang sama dengan Borussia Dortmund, Sevilla, dan Copenhagen. Manchester City tampil sebagai juara grup setelah mengakhiri grup dengan rekor 4 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Di babak knock-out, Manchester City berhadapan dengan RB Leipzig asal Jerman di mana The Citizens ditahan imbang 1-1 saat tampil di Re Bull Arena. Tetapi, Manchester City sukses menorehkan salah satu kemenangan terbesar di babak knock-out dengan membantai RB Leipzig 7-0 di Etihad Stadium. Perjalanan berlanjut ke babak perempatfinal di mana lagi-lagi Manchester City bertemu dengan klub Jerman, Bayern Munchen. Pada pertemuan perdana di Etihad, Manchester City kembali sukses menggulung lawannya dengan skor 3-0. Manchester City pun dipastikan lolos ke babak semifinal pasca hasil imbang di Allianz Arena.
Di babak semifinal, The Citizens bertemu dengan lawan yang menyingkirkan mereka di babak semifinal tepat 1 musim sebelumnya yaitu Real Madrid. Di babak ini, lagi-lagi Manchester City harus merengkuh hasil imbang di luar kandang saat laga leg 1 di Santiago Bernabeu berakhir dengan skor 1-1. Namun, magis Manchester City di Etihad kembali bereaksi setelah Manchester City tidak hanya menaklukan melainkan juga membantai Real Madrid dengan skor telak 4-0.
Babak final sekaligus menjadi final kedua mereka setelah musim 2020/21 saat mereka ditaklukan Chelsea. Kini, laga final ini dimainkan di Ataturk Stadium, Istanbul, Turki berhadapan dengan klub asal Italia, Inter Milan yang melaju ke final setelah mengalahkan rival sekota mereka, AC Milan. Di final ini, laga berakhir dengan kemenangan Manchester City berkat gol tunggal dari Rodri yang mengakhiri laga dengan skor 1-0.
Trofi di 3 kompetisi ini memastikan Manchester City untuk merengkuh treble perdana mereka sekaligus menjadi tim ke-8 yang sukses meraih prestasi tersebut. Tim lain yang sukses meraih treble adalah Barcelona, Bayern Munchen, Ajax, PSV Eindhoven, Celtic, Inter Milan, dan Manchester United. Raihan treble ini sekaligus menjadi yang kedua kalinya bagi Pep Guardiola setelah sebelumnya meraih treble bersama Barcelona di musim kompetisi 2008/09.