Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebangkitan Barcelona dan La Masia

31 Januari 2023   22:59 Diperbarui: 31 Januari 2023   23:01 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari twitter FC Barcelona

Musim 2022/23 menjadi musim yang boleh dibilang merupakan musim yang manis sekaligus pahit. Musim 2022/23 menjadi kepahitan tersendiri bagi Barcelona karena tim asal Catalunya ini kembali terjatuh ke Europa League alias gagal lolos ke fase gugur Liga Champions setelah bertengger di peringkat 3 Grup C di bawah Bayern Munich dan Inter Milan.

Namun, boleh dibilang itulah satu-satunya hal pahit untuk Barcelona musim ini karena selain di Eropa sepertinya Barcelona sudah kembali menemukan pinjakannya di kompetisi lokal pasca ditinggal oleh Lionel Messi. Di kompetisi La Liga mereka saat ini berada di puncak klasemen dengan selisih 5 poin dari pesaing terdekatnya yaitu Real Madrid. Pada kompetisi Copa del Rey, saat ini mereka masih melaju mulus hingga babak semifinal dan akan menghadapi Real Madrid pada tahap ini dan terakhir mereka sukses memenangkan trofi Supercopa.

Joan Laporta, presiden Barcelona mulai dari 7 Maret 2021 (fcbarcelona.com)
Joan Laporta, presiden Barcelona mulai dari 7 Maret 2021 (fcbarcelona.com)

Kebangkitan ini bukanlah tanpa sebab, beberapa hal patut dijadikan highlight kebangkitan Barcelona pada musim ini. Pertama adalah kembalinya Joan Laporta sebagai presiden Barcelona menggantikan Josep Maria Bartomeu. Pergantian ini tentunya melegakan bagi sebagian besar fans mengingat di bawah Bartomeu, Blaugrana seringkali melakukan transfer yang tidak bijak baik secara pemain yang datang ataupun jumlah uang yang digelontorkan seperti saat merekrut Antoine Griezmann maupun Philippe Coutinho serta sistem gaji pemain yang buruk (banyak pemain yang dibayar secara berlebih/overpaid). Hal ini pun membuat keuangan Barcelona karut marut.

Di bawah Laporta, Barcelona mendatangkan pemain dengan lebih hati-hati mengingat memang budget tim ini menjadi lebih tipis dibandingkan sebelumnya. Pada musim pertama Laporta yaitu 2021/22 banyak mengandalkan pemain gratisan di mana mereka hanya membayar 55 juta Euro untuk mendatangkan Ferran Torres dan 14 juta Euro untuk Emerson Royal yang langsung mereka lepas ke Tottenham Hotspurs dengan harga 25 juta Euro. Pemain lainnya yang didatangkan adalah Pierre-Emerick Aubameyang, Memphis Depay, Sergio Aguero, Luuk de Jong, Eric Garcia, dan Adama Traore yang semuanya didatangkan secara gratis ataupun dengan status pinjaman.

Musim 2022/23 menjadi musim yang fantastis bagi Barcelona di bursa transfer. Mereka mendatangkan beberapa pemain berkualitas yaitu Jules Kounde (50 juta Euro), Raphinha (58 juta Euro), Robert Lewandowski (45 juta Euro), dan Pablo Torre (5 juta Euro). Selain itu mereka juga mendatangkan beberapa pemain lagi secara gratis yaitu Franck Kessie, Andreas Christensen, Hector Bellerin, dan Marcos Alonso. Selain Hector Bellerin, para pemain yang didatangkan musim ini sudah mampu memberikan kontribusi bagi tim walau ada beberapa yang belum maksimal.

Pierre-Emerick Aubameyang, pemain krusial di balik kebangkitan Barcelona di musim 2021/22 (Sky News)
Pierre-Emerick Aubameyang, pemain krusial di balik kebangkitan Barcelona di musim 2021/22 (Sky News)

Di antara pemain yang datang di masa Joan Laporta ada beberapa nama yang patut diberikan apresiasi khusus. Nama pertama adala Pierre-Emerick Aubameyang. Auba yang dianggap sudah habis di Arsenal didatangkan secara gratis di bursa musim dingin dan ia terbukti bisa menjadi solusi kebuntuan sementara di lini depan Barcelona yang agak seret. Hebatnya lagi, Auba sukses mengemas 11 gol dan menjadi top skor kedua tim di bawah Memphis Depay yang mencetak 12 gol. Musim ini pun ia dilepas ke Chelsea dengan harga 12 juta Euro. Kedatangan Auba jelas menjadi profit tersendiri bagi Barcelona

Robert Lewandowski, top skorer Barcelona saat ini (fcbarcelona.com)
Robert Lewandowski, top skorer Barcelona saat ini (fcbarcelona.com)

Nama kedua adalah Robert Lewandowski. Awalnya tentu saja banyak yang meragukan transfer ini mengingat Barcelona menggelontorkan uang 45 juta Euro untuk pemain yang sudah berusia 34 tahun. Namun, terbukti transfer satu ini adalah keputusan yang tepat karena Lewandowski sendiri kini menjadi top skorer tim dan terus berkontribusi untuk mengancam lini pertahanan lawan.

Jules Kounde, bek asal Prancis yang didatangkan musim 2022/23 (Marca)
Jules Kounde, bek asal Prancis yang didatangkan musim 2022/23 (Marca)

Berikutnya ada seorang Jules Kounde. Kounde ini menjadi bek yang sangat versatile di mana ia bisa tampil fantastis baik di formasi 3 ataupun 4 bek. Selain itu, ia mampu mengisi posisi bek kanan yang menjadi masalah utama Barcelona musim ini karena baik Hector Bellerin maupun Sergi Roberto sama-sama out of form sehingga kedatangan Kounde menjadi krusial untuk mengisi pos bek kanan Barcelona.

Pedri, pemain akademi Barcelona yang kini menjadi pemain kunci tim utama (fcbarcelona.com)
Pedri, pemain akademi Barcelona yang kini menjadi pemain kunci tim utama (fcbarcelona.com)

Tidak hanya persoalan transfer yang cerdas, kebangkitan Barcelona musim ini juga tidak lepas dari kebangkitannya salah satu akademi terbaik di dunia sepakbola yaitu La Masia. Barcelona sukses mengorbitkan beberapa pemain muda yang kini muncul sebagai pemain krusial dalam tim seperti Pedri, Gavi, Ansu Fati, dan Alejandro Balde. Jumlahnya memang belum sesignifikan masa kejayaan La Masia yang mengorbitkan Xavi, Andres Iniesta, Jordi Alba, Carles Puyol, Sergio Busquets, Pedro, dan banyak pemain lainnya, namun keberadaan nama-nama yang disebutkan tadi sudah menunjukkan bahwa terdapat perkembangan positif di akademi Barcelona sendiri.

Xavi, mantan pemain Barcelona yang menjadi salah satu faktor kebangkitan Barcelona (fcbarcelona.com)
Xavi, mantan pemain Barcelona yang menjadi salah satu faktor kebangkitan Barcelona (fcbarcelona.com)

Keberadaan sang pelatih, Xavi Hernandez juga menjadi satu faktor kebangkitan Barcelona. Awalnya jelas ia diragukan karena pengalaman melatihnya hanya di Qatar. Namun, perlu diingat bahwa Xavi adalah pemain yang mengenal Barcelona luar-dalam seolah Barcelona ada dalam DNA Xavi. Penunjukkan Xavi pun terbukti sukses besar di mana saat ia ditunjuk di tengah musim 2021/22, Xavi membawa Barcelona yang terpuruk di peringka 9 menuju peringkat 2 di klasemen akhir La Liga. Xavi pun mampu melakukan hal ini di musim pertama Barcelona tanpa Lionel Messi.

Secara taktikal, Xavi mampu mentrasformasi skuadnya secara fleksibel bergantung dengan kebutuhan dan kondisi. Xavi pun tidak meninggalkan basis Barcelona yang berdasar pada penguasaan bola. Kemampuan meracik strategi Xavi pun terbukti ampuh mengingat Barcelona tampil cukup baik di kompetisi domestik bahkan mampu menekuk Real Madrid yang beberapa musim sebelum diambil alih oleh Xavi sangat sulit ditaklukan.

Akhir kata, tentu besar harapan agar Barcelona tidak hanya menjadi raksasa yang amat ditakuti di Spanyol melainkan kembali menjadi tim yang menakutkan di Eropa. Tidak hanya untuk mengembalikan masa kejayaan Barca sendiri melainkan juga untuk membungkam pernyataan bahwa "Barcelona tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Lionel Messi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun