Berikutnya ada seorang Jules Kounde. Kounde ini menjadi bek yang sangat versatile di mana ia bisa tampil fantastis baik di formasi 3 ataupun 4 bek. Selain itu, ia mampu mengisi posisi bek kanan yang menjadi masalah utama Barcelona musim ini karena baik Hector Bellerin maupun Sergi Roberto sama-sama out of form sehingga kedatangan Kounde menjadi krusial untuk mengisi pos bek kanan Barcelona.
Tidak hanya persoalan transfer yang cerdas, kebangkitan Barcelona musim ini juga tidak lepas dari kebangkitannya salah satu akademi terbaik di dunia sepakbola yaitu La Masia. Barcelona sukses mengorbitkan beberapa pemain muda yang kini muncul sebagai pemain krusial dalam tim seperti Pedri, Gavi, Ansu Fati, dan Alejandro Balde. Jumlahnya memang belum sesignifikan masa kejayaan La Masia yang mengorbitkan Xavi, Andres Iniesta, Jordi Alba, Carles Puyol, Sergio Busquets, Pedro, dan banyak pemain lainnya, namun keberadaan nama-nama yang disebutkan tadi sudah menunjukkan bahwa terdapat perkembangan positif di akademi Barcelona sendiri.
Keberadaan sang pelatih, Xavi Hernandez juga menjadi satu faktor kebangkitan Barcelona. Awalnya jelas ia diragukan karena pengalaman melatihnya hanya di Qatar. Namun, perlu diingat bahwa Xavi adalah pemain yang mengenal Barcelona luar-dalam seolah Barcelona ada dalam DNA Xavi. Penunjukkan Xavi pun terbukti sukses besar di mana saat ia ditunjuk di tengah musim 2021/22, Xavi membawa Barcelona yang terpuruk di peringka 9 menuju peringkat 2 di klasemen akhir La Liga. Xavi pun mampu melakukan hal ini di musim pertama Barcelona tanpa Lionel Messi.
Secara taktikal, Xavi mampu mentrasformasi skuadnya secara fleksibel bergantung dengan kebutuhan dan kondisi. Xavi pun tidak meninggalkan basis Barcelona yang berdasar pada penguasaan bola. Kemampuan meracik strategi Xavi pun terbukti ampuh mengingat Barcelona tampil cukup baik di kompetisi domestik bahkan mampu menekuk Real Madrid yang beberapa musim sebelum diambil alih oleh Xavi sangat sulit ditaklukan.
Akhir kata, tentu besar harapan agar Barcelona tidak hanya menjadi raksasa yang amat ditakuti di Spanyol melainkan kembali menjadi tim yang menakutkan di Eropa. Tidak hanya untuk mengembalikan masa kejayaan Barca sendiri melainkan juga untuk membungkam pernyataan bahwa "Barcelona tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Lionel Messi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H