Baliho pertama ditujukan untuk salon yang menawarkan "Paket Segar" seharga Rp 135.000 yang meliputi masker rambut, pijat 30 menit, lulur, mandi mandi, dan mengeringkan rambut.
poster 1. Dengan memakai teori persuader bentuk organisasi "akuisis", akan dapat menyampaikan baliho ini secara efektif dikarenakan baliho memberikan point - point untuk para wanita agar merawat tubuhnya.
jBaliho kedua adalah iklan "Anak Sholeh Umrohkan Orang Tua" yang berisi nomor telepon yang dapat dihubungi untuk layanan umroh.
poster 2. Dengan memakai teori persudaer bentuk organisasi "rtelief", memberikan pesan bahwa baliho ini menggerakan anak generasi muda untuk memberangkatkan kedua orang tuanya.
PERBANDINGAN :
Kedua baliho tersebut menampilkan pendekatan periklanan dan komunikasi yang kontras.
Baliho pertama merupakan iklan komersial layanan "Paket Segar" salon yang menawarkan berbagai perawatan kecantikan seharga Rp 135.000.
ini menggunakan taktik pemasaran umum, seperti menyoroti detail paket, manfaat, dan harga untuk menarik calon pelanggan. Hal ini sejalan dengan prinsip kampanye periklanan yang efektif, yang sering kali memanfaatkan daya tarik visual, penawaran yang jelas, dan proposisi nilai.
Sebaliknya, baliho kedua merupakan iklan keagamaan/spiritual layanan “Anak Sholeh Umrohkan Orang Tua”.
Ini menggunakan tema spiritualitas, pengabdian, dan keluarga untuk menarik audiens targetnya. Pendekatan ini lebih sejalan dengan prinsip propaganda, yang bertujuan untuk mempengaruhi keyakinan, sikap, dan perilaku melalui penggunaan pesan, simbolisme, dan daya tarik emosional secara strategis.
Kedua baliho tersebut berlokasi di Jl. Suryodingratan No. 3 di Yogyakarta, menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar menargetkan wilayah geografis dan demografi yang serupa. Namun, pesan dan gaya visualnya yang berbeda memenuhi kebutuhan dan kepentingan berbeda dalam komunitas lokal.
Papan reklame komersial berfokus pada mempromosikan produk atau layanan tertentu, menekankan fitur dan harga untuk meyakinkan calon pelanggan. Sebaliknya, baliho keagamaan memanfaatkan daya tarik emosional dan spiritual untuk mendorong perilaku atau keyakinan tertentu, dalam hal ini memfasilitasi umroh bagi orang tua.
Dalam hal komunikasi persuasif, baliho komersial lebih mengandalkan argumentasi logis dan manfaat nyata, sedangkan baliho keagamaan lebih menggunakan daya tarik emosional dan keharusan moral.
Yang pertama sejalan dengan prinsip periklanan yang informatif dan persuasif, sedangkan yang kedua lebih bersifat teknik propaganda. Secara keseluruhan, perbandingan kedua baliho ini menyoroti perbedaan pendekatan antara iklan komersial dan propaganda keagamaan/spiritual, yang masing-masing menggunakan strategi yang disesuaikan dengan tujuan dan target audiensnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H