Mohon tunggu...
karoll
karoll Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobby bermain billard, dan saya suka berinteraksi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Persuasif Postingan Viral

15 Oktober 2024   19:03 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

link gambar iklan yamaha : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DdSawceNpUac&psig=AOvVaw3aZBsfu1eaujkO2M3oWfW6&ust=1729079297308000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBcQjhxqFwoTCKDTiL2okIkDFQAAAAAdAAAAABBG

Leo Agung Karol Aji M.

230908219

Elemen Retorika

Ethos: Iklan ini berusaha membangun ethos atau kredibilitas merek Yamaha dengan menyiratkan bahwa Yamaha selalu berada di garis depan inovasi dan teknologi sepeda motor. Penggunaan kata "semakin" mengindikasikan sebuah kemajuan yang terus-menerus dan konsisten.


Pathos: Emosi yang ingin dibangkitkan adalah perasaan ingin menjadi yang terdepan, modern, dan unggul. Dengan visual yang dinamis dan musik yang energik, iklan ini berusaha menciptakan ikatan emosional antara produk dan konsumen.


Logos: Meskipun tidak secara eksplisit, pesan ini mengandung unsur logos dengan implikasi bahwa memilih Yamaha berarti memilih produk yang lebih baik dari kompetitor. Kata "di depan" menyiratkan posisi yang lebih unggul dan kinerja yang lebih baik.
Elemen Dialektika

Tesis: Yamaha adalah merek sepeda motor terbaik.
Antitesis: Merek lain mungkin mengklaim hal yang sama.
Sintesis: Namun, Yamaha telah membuktikan keunggulannya melalui inovasi dan kinerja yang konsisten.
Iklan ini menggunakan dialektika untuk menciptakan sebuah narasi yang meyakinkan. Dengan menempatkan Yamaha sebagai tesis, iklan ini kemudian membandingkan secara implisit dengan merek lain (antitesis) dan menyimpulkan bahwa Yamaha-lah yang paling unggul (sintesis).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun