Perlu dimengerti, bahwa belamnda menjalankan strategi pecah belah dan adu domba, dia menganggap orang belanda dan white people itu kelas satu, orang “cina” kelas dua, dan “inlander” kelas tiga, sehingga mengadu domba antara Tionghoa dan orang Indonesia. maksudnya supaya kekuasaan bisa langgeng (suharto juga memakai cara yang sama, agar Tionghoa dijadikan kambing hitam, sehingga jika ada ketidak puasan rakyat, rakyat selalu dihasut menjarah orang Tionghoa, no wonder dia bisa berkuasa 32 tahun).
Siapa itu Sinpo? Sinpo adalah koran Tionghoa yang pertama didunia menyiarkan syair lagu Indonesia Raya! dia adalah koran yang anti penjajahan. sebelum kudeta suharto, koran ini berubah menjadi Warta Bhakti, dan disegel oleh hitler Indonesia -- suharto!
Penjelasan SBY sudah cukup jelas, sebutan “cina” selain menghasut orang Indonesia membenci Tionghoa dan Tiongkok, jelas telah menjelekan dan menekan orang Tionghoa, wajar kalo dihapus, pak Poer dan Anton Medan tidak senang, biarlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H