Mohon tunggu...
Leo Kusima
Leo Kusima Mohon Tunggu... profesional -

Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto. berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Istilah “Cina” Akan Merendahkan Martabat Bangsa Indonesia, Seakan Suatu Bangsa Barbar

20 Maret 2014   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:42 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perlu dimengerti, bahwa belamnda menjalankan strategi pecah belah dan adu domba, dia menganggap orang belanda dan white people itu kelas satu, orang “cina” kelas dua, dan “inlander” kelas tiga, sehingga mengadu domba antara Tionghoa dan orang Indonesia.  maksudnya supaya kekuasaan bisa langgeng (suharto juga memakai cara yang sama, agar Tionghoa dijadikan kambing hitam, sehingga jika ada ketidak puasan rakyat, rakyat selalu dihasut menjarah orang Tionghoa, no wonder dia bisa berkuasa 32 tahun).

Siapa itu Sinpo?  Sinpo adalah koran Tionghoa yang pertama didunia menyiarkan syair lagu Indonesia Raya!  dia adalah koran yang anti penjajahan.  sebelum kudeta suharto, koran ini berubah menjadi Warta Bhakti, dan disegel oleh hitler Indonesia -- suharto!

Penjelasan SBY sudah cukup jelas, sebutan “cina” selain menghasut orang Indonesia membenci Tionghoa dan Tiongkok, jelas telah menjelekan dan menekan orang Tionghoa, wajar kalo dihapus, pak Poer dan Anton Medan tidak senang, biarlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun