Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Poros Saudi-Turki-Israel, Canggung namun Meyakinkan

17 Februari 2016   13:23 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:16 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keduanya tak hanya berkoordinasi secara intelijen, namun Al Saud secara aktual mendanai Israel bagi memerangi Iran. Pendanaan tersebut digunakan seperti untuk sabotase pangkalan misil IRG Iran, pembuatan teknologi komputer untuk senjata Cyber seperti Stuxnet dan Flame.

Bahkan dana tersebut diduga kuat juga untuk mengembangkan bom anti bunker serta modifikasi pesawat yang memiliki kemampuan bolak-balik dari Israel - Iran. Analis Barry Lando pada Oktober 2012, menjelaskan besaran suport dana dari Saudi untuk Israel diperkirakan sebesar 1 miliar Dolar.

Selain beberapa laporan di atas, beberapa diplomasi faktual juga dapat menjadi acuan, seperti beralihnya Sudan mendukung Arab Saudi dengan bergabung dalam koalisi Arab, dan menghentikan hubungan dengan Iran. Dengan diplomasi uang Saudi memasukkan deposit 1 miliar Dolar, Qatar 1,22 miliar Dolar, ke Bank Sentral Sudan.

Setelah kembali berkiblat ke Saudi, pada pertengahan Januari lalu Sudan membuka kontak dengan Israel untuk normalisasi hubungan "terbatas". Dalam laporan tak resmi, diketahui Saudi melakukan investasi pembangunan dam di Sudan senilai 7,1 miliar Riyal dan Israel masuk dalam kerjasama konstruksi tersebut.

Sebenarnya tidaklah sulit untuk mendeteksi aktifitas Saudi - Israel, jika menyimak tentang tewasnya Christopher Cramer di Arab Saudi 2015 lalu, Riyadh menyatakan Cramer tewas bunuh diri. Cramer adalah insinyur senjata USA yang bekerja pada perusahaan senjata Israel, Elbit System. Menjadi tanda tanya besar keberadaannya di Arab Saudi.

Penyebab kematian Cramer yang dinyatakan Saudi bertolak belakang dengan hasil outopsi ahli patologi forensik Dr Michael Baden, yang menyatakan Cramer menderita banyak bekas pukulan sebelum menghembuskan nafas.

Siapakah pembunuh Cramer? Bisa saja agen Iran, atau bahkan warga Saudi yang berafiliasi dengan Iran, bahkan bisa jadi ia korban persaingan pabrikan senjata, tidak ada yang tahu pasti.

Selain itu, Peristiwa-peristiwa yang tidak lajim, pantas menjadi perhatian adalah, betapa intensnya media Arab Saudi melakukan interview dengan para pejabat dan menteri Israel, hal yang dahulunya adalah "imposible". Penerimaan media merupakan simbol atas suatu hubungan.

Belum lama seorang menteri Israel, Ze'ev Elkin, berbicara pada pada situs berita Saudi, Elaph, mengenai dicabutnya sanksi atas Iran. Ketika ditanyakan mengenai negosiasi antara Israel dengan negara Arab, Elkin menjawab "Negara-negara tersebut akan memutuskan jika mereka menginginkan hubungan,". Sebelumnya Riyadh juga memberi panggung media kepada pejabat Kementrian Luar Negeri Israel, Dore Gold, serta mantan Duta Besar Israel untuk USA, Michael Oren.

- Turki - Israel -

Sementara untuk hubungan antara Turki dan Israel, lebih mudah dijelaskan, apalagi Turki merupakan satu negara yang mengakui Israel secara diplomatik, selain Turki, Jordania juga mengakui Israel. Jadi kerjasama bentuk apapun antara Turki - Israel bukan hal tabu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun