Mohon tunggu...
Leny Ramadani
Leny Ramadani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya manusia biasa

Seorang wiraswasta yang hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaplikasian Emotional Benefit pada Bisnis

4 September 2021   14:31 Diperbarui: 4 September 2021   14:34 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kita ambil contoh kasus, toko kelontong yang awalnya ramai tapi sekarang mulai sepi.

Berarti ada sebuah hal yang bisa dilakukan yaitu kita mengaplikasikan emotional benefit pada toko kelontong tersebut.

Kalau misalnya toko kelontong ini ada di sebuah komplek perumahan atau pemukiman sebaiknya kita juga memanfaatkan WhatsApp grup, dimana setiap hari itu kan pasti orang bisa menawarkan sesuatu. Tapi WhatsApp grup ini kalau bisa di buat dengan cara yang menarik. Jadi bukan hanya hard sell, tapi juga soft selling.

Coba kita kurasi konten-konten yang berguna untuk rumah tangga, misalnya tips-tips life hack, itu banyak di YouTube.

Dan kita bisa membagikan tips-tips harian, misalnya bagaimana cara membersihkan bagian dari rumah yang praktis, pakai apa, pakai produk apa aja yang pas.

Kemudian bisa kita share promo-promo apa. Itu bisa di infokan di WhatsApp grup maupun di Instagram.

Nah berikutnya adalah, selain menginfokan produk juga bisa menginformasikan tips dan trik mengenai rumah tangga, parenting, hubungan antara suami dan istri, tips-tips yang baik. Nah, itu kan kehidupannya orang-orang berumah tangga ya. Jadi sehingga orang-orang melihat kita ini banget ya, maksudnya sering banget berbagi kebaikan atau value.

Nah, hal-hal itu bisa dilakukan dan kita bisa mulai mempromosikan dengan cara bundling-bundling. Ya supaya ibu-ibu rumah tangga itu senang kalau beli sesuatu itu bisa di bundling.

Jadi toko kelontong ini mesti variannya banyak, coba kita perhatikan behavior mereka. Pelanggan-pelanggan kita kalau beli kira-kira apa saja produknya. Paling produknya itu-itu saja yang dibeli. Nah coba dari behavior itu kita bikinkan promo-promo bundling, dengan menjual secara paketan.

Ini paket rumah tangga, paket A ada pembersih rumah, ada terkait dengan sembako, ada juga terkait dengan hal-hal lain.

Itu dipaketkan dan harganya coba dihitung. Mungkin ada satu yg dimurahin, ada satu yang dimahalin dikit.

Coba di mix and match. Nah, siapa tau itu bisa menjadi hal-hal yang menarik.

Jadi jualannya tidak konvensional saja, tapi jualannya bener-bener dibikin menarik.

Semoga bisa membantu dan bermanfaat ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun