Mohon tunggu...
Emerenciana Mathilda Klau
Emerenciana Mathilda Klau Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Seorang karyawan yang ingin berbagi kesenangan, kesedihan dan keresahan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Baik

6 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   06:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tari menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya kembali. Rasa sesak dalam dada tak mampu ditahannya lagi mendengar dirinya tidak keluar sebagai pemenang lomba tarik suara untuk kesekian kali.  “Ah, sudahlah Tuhan memang tidak adil, saya telah berusaha namun mengapa hasilnya seperti ini”

Kata-kata seperti yang diucapkan Tari mungkin akan kita ungkapkan pula ketika menghadapi situasi hidup yang kurang nyaman. Menyalahkan Tuhan pada situasi tersebut menjadi jurus andalan kala raga telah bingung bagaimana mengekspresikan kekecewaan diri. Hal ini  terkadang menjadi sulit dihindari karena manusia dengan keterbatasan pikirannya menganggap tak ada yang dapat dilakukannya lagi selain menyalahkan Tuhan pada titik krisis cerita hidupnya. Prinsip hidup “saya telah berusaha semaksimal mungkin, sisanya saya serahkan kepada Tuhan” menjadi acuan bahwa kegagalannya merupakan sepenuhnya tanggung jawab Tuhan. Tak ayal, hubungan antara manusia dan Tuhan perlahan menjadi renggang.

Menghadapi situasi seperti Tari tentu berat. Usaha yang maksimal namun belum mendapat hasil terbaik tentu menjadi kekecewaan tersendiri dalam diri. Akan tetapi menyalahkan Tuhan dalam menghadapi masalah hidup merupakan tindakan yang tidak tepat, karena seyogyanya pikiran manusia tak pernah mampu menyelami setiap rencana Tuhan dalam hidupnya. Tuhan tentu telah menyiapkan rencana indah dibalik setiap kegagalan yang telah kita alami. Percayalah, Tuhan sangat mencintai dan memuliakan manusia sehingga hidup kita tentu sepenuhnya dijamin oleh Tuhan. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang telah dijadikan-Nya. Terus berdoa dan bekerja serta mengandalkan Tuhan, karena akan ada pelangi setelah hujan, akan terbit matahari setelah gelap malam.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun