Mohon tunggu...
valentinus gurnadur
valentinus gurnadur Mohon Tunggu... Mahasiswa - yuk nulis

saya orang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Relasi dan Diri Sendiri

24 Februari 2023   08:11 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:19 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika demikian kita rentan terjerumus ke dalam toxic relationship dan parahnya kita tidak sadar. Fenomena ini disebut dengan gaslighting. Manipulasi emosional atau gaslighting adalah bentuk penyiksaan mental dalam sebuah hubungan. Gaslighting ini adalah salah satu bentuk toxic relationship. 

Dampaknya korban akan mulai kehilangan kepercayaan diri dan selalu bergantung pada teman atau pasangannya. Padahal menjadi independen adalah hal penting bagi seseorang terutama remaja. Dan lebih parahnya dapat menyebabkan korban trauma dengan kehidupan sosial atau fobia sosial, jika korban sadar dan tak dapat menghadapi kenyataan.

Kita harus jeli dalam membedakan antara empati dengan kasih sayang. Kasih sayang tak akan membawa kita ke dalam kehancuran. Meski kasih dalam bahasa Yunani adalah agape  yang artinya kasih yang berani mengorbankan diri bagi orang lain, pengorbanan harus diberi batas. 

Agape adalah bentuk kasih yang positif. Kita hidup di dalam dunia yang penuh aturan dan norma. Bertindak sewajarnya adalah pilihan tindakkan yang paling tepat, ini bukan berarti kita menghalangi empati kita. Untuk menjadi orang yang penyayang bukan berarti kita harus selalu mentoleransi tindakkan orang lain terhadap kita.

Ada banyak cara menghindari atau bebas dari toxic relationship. Hal yang pertama dan sangat penting yaitu sadari dan rasakan apakah dirimu berada di dalam relasi semacam itu. Ini bukan berarti menganjurkan untuk selalu overthinking. Seharusnya kita paham apakah selama ini kita nyaman dengan relasi-relasi yang kita lakukan selama ini. 

Cukup sadari dan alangkah lebih baiknya jika kita mau mengkomunikasikannya. Memang untuk berkomunikasi terkadang butuh keberanian dan waktu yang tepat. Akan tetapi mengkomunikasikan perasaan kepada teman atau pasangan akan menjadi hal yang sangat berharga. 

Ini adalah cara jitu untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah relasi. Komunikasi membuat semua hal menjadi transparan, sehingga meningkatkan kepercayaan satu sama lain. Selanjutnya adalah berani untuk bilang tidak atau cukup. Memang memutuskan adalah hal yang sulit di dalam kehidupan tetapi mau tidak mau kita harus melakukannya. Memang akan selalu ada konsekuensi dalam setiap pilihan kita. 

Meski demikian, akan lebih baik jika kita terbebas dari hal yang merugikan kita. Hati yang merdeka akan terasa lebih membahagiakan. Bahagia dalam hidup itu hal yang nomor satu. Meskipun kita hidup dengan orang lain dan tentunya kita juga tidak dapat bertindak seenaknya. Perasaan merdeka bukan berarti kita harus menjauh terhadap mereka para pelaku toxic relationship. Menghindar dan memutus hubungan bukan sebuah penyelesaian yang baik. Menjaga sikap dan menyesuaikan cara bertindak kita. Menjadi lebih sadar bagaimana membawa diri dalam pergaulan dan memiliki prinsip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun