Mohon tunggu...
Ahmad Rusdian
Ahmad Rusdian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan jadi Guru, Jangan Jadikan Anakmu jadi Guru

29 Januari 2016   09:32 Diperbarui: 29 Januari 2016   11:29 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APAKAH SELAMANYA PENGABDIAN HARUS DI IDENTIKAN DENGAN HIDUP SERBA KEKURANGAN? KINI SAYA TAHU, KENAPA TEMAN-TEMAN SMA SAYA YANG NOTABENE "KUALITAS 1" MEMILIH UNTUK JADI DOKTER, TENTARA, BEKERJA DI BUMN, BEKERJA DI PERUSAHAAN INTERNASIONAL. dan kini tertinggal manusia kualitas 3, kualitas 4, bahkan manusia KW super kayak saya, yang "terjebak" jadi guru. apakah ini baru sekarang, atau sudah dari dulu, saya tak tahu. saya kini tahu alasan mereka, karena mereka sudah mampu menganilisis bahwa guru akan selalu hidup dalam keadaan kekurangan, dulu kekurangan materi, kini kekurangan materi, kekurangan kepercayaan dan kekurangan kepercayaan diri. terimakasih,

mohon maaf, salam kenal, semoga tuhan senantiasa memberkati.

Selengkapnya: Guru Sertifikasi dan Rusaknya Dunia Pendidikan Dulu dan Kini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun