Hiruk pikuk kendaraan besar mulai riuh terdengar. itulah pemandangan sehari-hari dilingkungan yang telah aku tinggali selama hampir 22 tahun ini. 21 tahun 2 bulan tepatnya.Â
Tanganku terbalut kain sobekan bajuku, tubuhku juga telah bersih dari darah, sambilmencoba mengingat apa yang terjadi aku mencoba bangun, tiba-tiba tangan lembut mungil membantuku bersandar.
Ya, dia wanita aneh yang semalam, dia sudah tak lagi telanjang melainkan memakai baju lusuh yang juga punyaku.Â
"Kamelia, sapanya. kamu?"
"Langit jawabku singkat. dia memberi air dan tersenyum.
"terima kasih, terima kasih". ucapnya dengan mata nanar.
"bolehkah sementara aku tinggal disini?" lanjutnya.
aku masih terdiam, mencoba menerka apa yang akan terjadi.Â
Dalam gelas plastik disampingku aku melihat logam keci, aku mengamatinya.Â
"itu adalah sisa peluru yang melukai tanganmu, sudah kuambil,kamu akan selamat" katanya sambil mengintip celah kecil di dinding.Â
"setidaknya dalam waktu dekat".