Cara satu-satunya agar aku bisa menghidupinya adalah bekerja dengan kenalanku, Tante Gita. Dia yang memberiku pekerjaan agar aku bisa mengisi perutku dan perut Alea.
Kalian ingin tahu apa peekerjaanku? Ah, sudahlah aku yakin kalian tidak akan bisa menebaknya, pun aku juga yakin hanya 10% dari anak seumuranku yang melakukan pekerjaan ini. Atau mungkin hanya aku?
Ya. Pekerjaanku adalah mengantarkan organ-organ manusia dan barang-barang haram seperti narkoba. Bagaimana, kalian terkejut? Ya begitulah kehidupanku, kalian hidup dengan keringat orang tua kalian, sedangkan aku hidup dari keringatku sendiri.
Aku melakukan ini, semenjak aku tidak bisa lagi melakukan hal-hal yang seru itu. Dan kebetulan malam ini, aku akan melakukan pekerjaanku ini.
Aku bersiap-siap untuk berangkat. Aku berjalan terlebih dahulu ke arah tempat Tante Gita, karena aku ingin mengambil barangnya dan mengetahui posisi pelanggannya, sekaligus agar aku bisa mengambil mobil.
Ya, asal kalian tahu, pada umurku yang sekarang ini, aku sudah bisa membawa mobil ya. Karena tinggal di jalanan, kadang ketika aku malas melakukan hal-hal yang seru, aku menarik angkot.
Aku telah sampai di tempat Tante Gita. Setelah mengetahui lokasinya dan mengambil barangnya, aku pun bersiap-siap Memanaskan mobil. Lalu berangkat.
Aku pun langsung menuju tempat itu. Sendiri, tidak ditemani orang lain. Sepanjang perjalanan aku memikirkan Alea, aku telah membohonginya. Aku hanya bilang kepadanya bahwa aku ingin pergi ke warung sebentar, meski nayatanya aku melakukan pekerjaan jahat ini.
Tetapi, aku buru-buru mengusir pikiran-pikiran itu, agar tidak mengganggu misiku. Toh, bisa kupikirkan nanti-nanti. Sedikit lagi aku akan sampai.
Aku pun turun, sudah sampai  di tempat tujuan. DI pinggiran hutan. Di depanku terdapat gubuk yang telah lawas dan dengan lampu remangnya.
Aku telah berada di depan pintu gubuk tersebut. Aku pun mengetok pintunya.