Awalnya Mak Iin  memang gemar mencoba sesuatu yang unik hingga suatu hari Mak Iin mendapat oleh- oleh keripik pare dan abon jantung pisang dari menantunya yang berasal dari Jogjakarta tepatnya di daerah Gunung Kidul. Oleh-oleh keripik pare akhirnya  menginspirasi Mak Iin untuk mencoba dan berusaha mencari resepnya, setelah mendapatkan resep Mak Iin mencoba resep tersebut dan alhamdulilah berhasil, hal inilah yang diutarakan Mak Iin saat mahasiswa KKN mewawancarai Mak Iin.
Adapun alasan Mak Iin ingin sekali mencoba keripik pare ini karena keripik pare masih termasuk produk yang langka dan masih susah diperoleh di Karawang. Mak Iin optimis keripik pare akan dapat diterima oleh masyarakat umum dan dapat menembus pasaran.
Dengan hadirnya mahasiswa, Mak Iin seperti mendapat dorongan dan motivasi untuk kembali mencoba membuat keripik pare, para mahasiswa kembali mengajak Mak Iin untuk mensosialisasikan proses pembuatan keripik pare dan memberikan dukungan serta motivasi yang penuh. Dengan bantuan para mahasiswa akhirnya proses pembuatan keripik parepun berjalan dengan baik dan lancar.
 Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang Karawang memiliki beberapa Program Kerja (Proker) kecil dan besar. Proker kecil dilaksanakan pada hari kerja senin sampai dengan jumat, sedangkan proker besar dijalankan hari sabtu dan minggu. Salah satu proker besar mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang Karawang yaitu melakukan bazar, dalam bazar ini para mahasiswa harus membawa dan menjual produk-produk unggulan dari masing-masing RW tempat para mahasiswa ditugaskan.
 Pada bazar pertama inilah mahasiswa yang bertugas di RW 01 mempunyai kesempatan memperkenalkan keripik pare Mak Iin. Sungguh diluar dugaan keripik pare ternyata banyak disukai oleh para pengunjung.
Hal ini semakin menambah semangat Mak Iin  untuk mencoba keripik pare agar menjadi produk yang bisa menembus pasaran dan keripik pare dapat  menambah kegiatan para ibu-ibu di RW 01 khususnya untuk menambah penghasilan para ibu-ibu di RW 01 Proker demi proker mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang terus berjalan seiring dengan waktu yang telah ditentukan.
Salah satu proker besar berikutnya adalah mengadakan "SEMINAR KEWIRAUSAHAAN" dengan tema "Pentingnya SOP untuk Keberlangsungan Usaha Agar Naik Kelas" dengan narasumber Nurhayati.M.Pd, dalam seminar ini Bu Hani membahas tentang legalitas produk, packaging dan SOP proses produksi.
Adapun alasan mahasiswa mengadakan Seminar ini karena ingin agar Bu Hani berbagi ilmu kepada para pengrajin makanan kecil di Desa Kutapohaci sehingga dapat menjadikan hasil olahan mereka menjadi olahan yang naik kelas hingga  dapat menembus pasar.
Oleh karena itu, para pengrajin makanan yang hadir pada saat itu sangat antusias dan bersedia membawa hasilan olahan masakan mereka masing-masing, tidak ketinggalan dengan Mak Iin pun hadir dan membawa olahan keripik pare kembali.
Satu-persatu bu Hani mengoreksi hasil olahan dari setiap RW yang ada di Desa Kutapohaci, Bu Hani mulai menilai dan memberikan koreksi kepada para pengrajin yang hadir pada saat itu. Namun ada sedikit keraguan karena saat itu keripik  pare sepertinya jauh dari ekspetasi Bu Hani dan tidak mendapat koreksi sama sekali.Â
Seminarpun selesai dan berjalan dengan sukses. Mak Iin yang hadir pada saat itu tetap semangat walaupun keripik pare tidak mendapat koreksi. Mahasiswa KKN yang terlibat panitia pada saat itu mulai membereskan ruangan, dan Bu Hanipun membereskan segala perlengkapannya yang dibawa pada saat itu.