Mohon tunggu...
Lainy Rusyidiana
Lainy Rusyidiana Mohon Tunggu... Guru - Guru TK dan mahasiswa

Lainy Rusyidiana Guru TK IT AL-BADRI/Mahasiswa STIT Rakeyan Santang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Keripik Pare sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga

2 Oktober 2021   15:42 Diperbarui: 2 Oktober 2021   15:47 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tampilan Label dan prodak keripik pare sebelum ( gambar atas ) dan sesudah seminar kewirausahaan ( gambar bawah ). Foto: dokumen pribadi

Pembuatan Keripik Pare Sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga

KKN Tematik merupakan suatu media yang efektif dan edukatif dengan proses menerjunkan mahasiswa ketengah-tengah masyarakat untuk menangkap dan menghayati nadi kehidupan masyarakat.  Selain itu juga mahasiswa mampu menangkap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, sumber daya yang akan dikembangkan dan aspirasi serta harapan yang dimpi-impikan masyarakat. 

Dalam proses kegiatan inilah akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, saling asih dan asuh antar mahasiswa dan mahasiswa serta dengan masyarakat.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ( STIT ) Rakeyan Santang Karawang telah menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) sejak 1 September 2021 sampai dengan 30 September 2021. Kegiatan KKN Tematik ini mempunyai tema yang akan dilaksakan dalam membangun desa, salah satu sasarannya yaitu bidang perekonomian keluarga.

Sebagian besar mata pencaharian masyrakat desa Kutapohaci adalah sebagai petani. Untuk membantu perekonomian keluarga sebagian kecil para ibu rumah tangga membuka usaha warung sembako dirumahnya.  

Salah satu kelompok mahasiswa KKN Tematik STIT Rakeyan Santang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Diah Widiawati, M. Pd , dengan mengangkat tema " Pembuatan Keripik Pare Sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga" yang dilaksanakan  di RW 01 Kampung Parakan Terus Desa Kutapohaci Ciampel Karawang Jawa Barat.

Dalam upaya membangun desa melalui bidang perekonomian keluarga, tugas para mahasiswa yang mendapat tugas di RW 01 terlebih dahulu harus melakukan observasi dan identifikasi langsung dengan bapak ketua RW dan RT serta para ibu-ibu diwilayah RW 01, baik itu yang berada pegajian ibu-ibu, para orangtua murid yang berada di Paud, dan setelah itu kami melakukan pendataan dan pendampingan UMK ( Usaha Mikro dan Kecil ) yang berada di desa, mulai dari profil UMK, manajemen usaha, pemasaran SDM UMK, proses produksi, keuangan, legalitas dan pengembangan produk.

Setelah melakukan hal-hal diatas para mahasiswa mencoba mengarahkan  warga khususnya para ibu-ibu untuk dapat merintis UMK berbasis potensi lokal, melakukan pendataan untuk bahan program wirausaha keluarga sebagai tindak lanjut hasil KKN, pemberian dan penguatan keterampilan fungsional bagi masyarakat yang terdampak Covid 19 sesuai dengan keahlian dasar yang dimiliki, penguatan dan pendampingan dalam inovasi produk, peningkatan mutu dan stategi pemasarannya.

Setelah melewati langkah-langkah diatas semua, mahasiswa mendapat beberapa informasi dari warga khususnya para ibu-ibu, bahwa di RW 01 mempunyai beberapa produk usaha yang dapat dikembangkan bahkan sedang  berjalan sampai sekarang, adapun produk-produk tersebut seperti : ranginang, keripik pisang, opang, kerupuk gendar, peyek, dan telur asin, keripik pare dan abon jantung pisang.

Namun sangat disayangan produk-produk ini hanya dipasarkan di kalangan warung-warung setempat saja dan penjualan dari mulut ke mulut saja dengan wilayah yang hanya dekat dari lngkungan sekitar RW 01. Penggunaan media sosial memang sudah mulai berjalan walau itu baru sekitar status whatsapp saja.

Di antara produk-produk diatas ada beberapa produk yang masih dalam tahap uji coba, hal ini diungkapkan oleh Mak Iin contohnya keripik pare dan abon jantung pisang. Mak Iin adalah wakil ketua PKK di Desa Kutapohaci sedangkan di RW 01 sendiri Mak Iin adalah sebagai Ketua PKK dan Ketua Majelis Taklim ibu-ibu. Mak Iin ingin sekali keripik pare dan abon jantung pisang dapat dipasarkan seperti keripik-keripik lainnya yang sudah berjalan.

Awalnya Mak Iin  memang gemar mencoba sesuatu yang unik hingga suatu hari Mak Iin mendapat oleh- oleh keripik pare dan abon jantung pisang dari menantunya yang berasal dari Jogjakarta tepatnya di daerah Gunung Kidul. Oleh-oleh keripik pare akhirnya  menginspirasi Mak Iin untuk mencoba dan berusaha mencari resepnya, setelah mendapatkan resep Mak Iin mencoba resep tersebut dan alhamdulilah berhasil, hal inilah yang diutarakan Mak Iin saat mahasiswa KKN mewawancarai Mak Iin.

Adapun alasan Mak Iin ingin sekali mencoba keripik pare ini karena keripik pare masih termasuk produk yang langka dan masih susah diperoleh di Karawang. Mak Iin optimis keripik pare akan dapat diterima oleh masyarakat umum dan dapat menembus pasaran.
Dengan hadirnya mahasiswa, Mak Iin seperti mendapat dorongan dan motivasi untuk kembali mencoba membuat keripik pare, para mahasiswa kembali mengajak Mak Iin untuk mensosialisasikan proses pembuatan keripik pare dan memberikan dukungan serta motivasi yang penuh. Dengan bantuan para mahasiswa akhirnya proses pembuatan keripik parepun berjalan dengan baik dan lancar.

 Mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang Karawang memiliki beberapa Program Kerja (Proker) kecil dan besar. Proker kecil dilaksanakan pada hari kerja senin sampai dengan jumat, sedangkan proker besar dijalankan hari sabtu dan minggu. Salah satu proker besar mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang Karawang yaitu melakukan bazar, dalam bazar ini para mahasiswa harus membawa dan menjual produk-produk unggulan dari masing-masing RW tempat para mahasiswa ditugaskan.

Kolase foto kegiatan kkn mahasiswa dalam proses pembuatan keripik pare bersama Mak Iin dan ibu pkk. Foto dokumen pribadi
Kolase foto kegiatan kkn mahasiswa dalam proses pembuatan keripik pare bersama Mak Iin dan ibu pkk. Foto dokumen pribadi

 Pada bazar pertama inilah mahasiswa yang bertugas di RW 01 mempunyai kesempatan memperkenalkan keripik pare Mak Iin. Sungguh diluar dugaan keripik pare ternyata banyak disukai oleh para pengunjung.

Hal ini semakin menambah semangat Mak Iin  untuk mencoba keripik pare agar menjadi produk yang bisa menembus pasaran dan keripik pare dapat  menambah kegiatan para ibu-ibu di RW 01 khususnya untuk menambah penghasilan para ibu-ibu di RW 01 Proker demi proker mahasiswa KKN STIT Rakeyan Santang terus berjalan seiring dengan waktu yang telah ditentukan.

Salah satu proker besar berikutnya adalah mengadakan "SEMINAR KEWIRAUSAHAAN" dengan tema "Pentingnya SOP untuk Keberlangsungan Usaha Agar Naik Kelas" dengan narasumber Nurhayati.M.Pd, dalam seminar ini Bu Hani membahas tentang legalitas produk, packaging dan SOP proses produksi.

Adapun alasan mahasiswa mengadakan Seminar ini karena ingin agar Bu Hani berbagi ilmu kepada para pengrajin makanan kecil di Desa Kutapohaci sehingga dapat menjadikan hasil olahan mereka menjadi olahan yang naik kelas hingga  dapat menembus pasar.

Oleh karena itu, para pengrajin makanan yang hadir pada saat itu sangat antusias dan bersedia membawa hasilan olahan masakan mereka masing-masing, tidak ketinggalan dengan Mak Iin pun hadir dan membawa olahan keripik pare kembali.

Satu-persatu bu Hani mengoreksi hasil olahan dari setiap RW yang ada di Desa Kutapohaci, Bu Hani mulai menilai dan memberikan koreksi kepada para pengrajin yang hadir pada saat itu. Namun ada sedikit keraguan karena saat itu keripik  pare sepertinya jauh dari ekspetasi Bu Hani dan tidak mendapat koreksi sama sekali. 

Seminarpun selesai dan berjalan dengan sukses. Mak Iin yang hadir pada saat itu tetap semangat walaupun keripik pare tidak mendapat koreksi. Mahasiswa KKN yang terlibat panitia pada saat itu mulai membereskan ruangan, dan Bu Hanipun membereskan segala perlengkapannya yang dibawa pada saat itu.

Pada saat Bu Hani akan memasukkan semua olahan makanan yang ada pada saat ini, Bu Hani ternyata baru melihat keripik pare, dan  kemudian memanggil mahasiswa yang membawa hasil keripik pare, ternyata Bu Hani sangat tertarik dengan keripik pare, dan ternyata pengolah keripik pare untuk daerah Karawang baru satu orang, itu artinya peluang usaha untuk keripik pare sangat besar kemungkinannya, dan untuk hal ini  Bu Hani bersedia membantu untuk proses selanjutnya.

Tugas kami sebagai mahasiswa agar membantu Mak Iin dalam hal mempercantik kemasan dan perbaikkan rasa agar lebih enak lagi dan pembuatan legalitas. Mahasiswa kembali bekerja keras lagi sesuai dengan saran dari Bu Hani, hingga akhirnya sekarang sudah dapat menghasilkan keripik pare yang rasanya enak dan dengan kemasan yang lebih menarik, langkah selanjutnya adalah meminta petunjuk dari  Bu Hani langkah apa yang akan dilakukan untuk selanjutnya.

 Kolase foto penjualan keripik pare pertama pada kegiatan proker besar KKN STIT Rakeyan Santang  Karawang. Foto dokumen pribadi
 Kolase foto penjualan keripik pare pertama pada kegiatan proker besar KKN STIT Rakeyan Santang  Karawang. Foto dokumen pribadi

 Mak Iin sangat bersemangat dan ingin sekali keripik pare ini dapat menjadi peluang usaha untuk para kaum ibu dalam menambah penghasilan. Kini Mak Iin semkin yakin dengan keripik parenya. Teruslah berusaha selama ada kemauan pasti disitu ada jalan.                      

Penulis : Mahasiswa STIT Rakeyan Santang Karawang : Lainy Rusyidiana ( B23618B1008 ), Sabrina Nazmi Laila ( B23618B1006 ), Neneng Farliah ( A23218B1007 )
DPL : Diah Widiawati, S.S.,M.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun