Mohon tunggu...
Leni Sulistiani
Leni Sulistiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Leni Sulistiani

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan keterampilan motorik anak melalui permainan tradisional

27 Juli 2021   20:27 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:36 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
permainan lompat karet/pinterest.com/ejayverdijo

Salah satu kelebihan permainan ini adalah dapat dimainkan di mana saja dan tidak memerlukan alat apa pun. Konsepnya permainana ini sangat sederhana, salah satu anak akan ditunjuk menjadi penjaga dan harus mencari lawan yang bersembunyi. Sambil berjaga, ia harus menghitung angka hingga jumlah tertentu sambil menunggu lawannya bersembunyi. Permainan ini tak hanya melatih motorik kasar, tapi juga mengajari anak berhitung, meningkatkan ketahanan fisik dan fleksibilitas kaki anak.

4) Gobak Sodor

Permainan ini dimainkan dalam bentuk kelompok dengan jumlah pemain yang paling tidak terdiri dari empat pemain di tiap regu. Inti permainan ini adalah anggota regu yang satu harus berusaha melewati tiap garis yang dijaga dan dihadang oleh anggota regu lawan hingga mencapai garis awal kembali. Pada permainan ini anak akan belajar untuk meningkatkan olahraga fisik seperti berlari, menghindar, serta belajar untuk menyusun strategi dan membaca gerak tubuh lawan.

5) Layangan

Salah satu dari jenis-jenis permainan tradisional yang paling terkenal dan masih terbukti menjadi favorit hingga sekarang adalah layang-layang. Permainan ini pada umumnya lebih digemari olah anak laki-laki. Layang-layang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan hembusan angin, sehingga tak setiap saat bisa dimainkan. Permainan ini sangat melatih motorik anak terutama pada bagian tangan, seperti ketika menarik, mengulur dan mengendalikan tali agar layang-layang dapat terbang tinggi ke langit.

6) Engklek

Engklek merupakan jenis permainan tradisional yang cukup melegenda dan masih dimainkan oleh anak-anak di desa. Engklek dimainkan dengan cara menggambar kotak-kotak besar yang disusun secara horizontal dan vertikal di lantai atau tanah. Mainkan minimal dua orang dan maksimal lima orang. Engklek dimainkan secara bergiliran dengan cara melompati kotak satu-persatu dengan satu kaki. Jika kaki menginjak garis, maka anak harus mengulangi lagi dimulai dari kotak yang terinjak tadi dan menandainya dengan batu. Memainkan permainan ini, anak akan belajar melatih keseimbangan dan kekuatan kaki.

Referensi :

Sutini. (2013). Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional. Cakrawala Dini, 4 (2). 67-77.

Hasanah. (2016). Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5 (1). 717-733.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun