Memanfaatkan status WhatsApp untuk berjualan menjadi strategi yang cerdas bagi pelaku usaha dan bisnis.
Salah satu bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah dengan membuat status WhatsApp untuk jualan.Â
Cara ini dapat dikatakan sebagai cara untuk memperkenalkan produk barang atau jasa.
Barangkali Anda memiliki produk, maka Anda pun bisa membuat status WhatsApp untuk jualan.Â
Nah .... Saat membuat status pun tidak asal buat status.Â
Apalagi bikin status seperti jahitan.
Ada beberapa tips agar status WhatsApp bisa menghasilkan cuan nih.
Penasaran?
Simak tips dan trik dari Indari Mastuti, penulis dan pebisnis sekaligus founder Indscript Creative berikut ini:
Tips 1: Ceritakan Bisnis
Tips pertama membuat status WhatsApp untuk jualan adalah menceritakan bisnis yang Anda geluti.
Penting banget untuk Anda menceritakan secara detail namun tidak secara langsung tentang bisnis tersebut.
Tentu saja saat menceritakan usaha/ bisnis harus dibuat kalimat atau lebih tepatnya dengan story telling agar dapat menarik perhatian.
Tips 2: Sharing EdukasiÂ
Membuat status WhatsApp untuk jualan bisa juga diisi dengan sharing yang mengedukasi para pembaca.
Sharing edukasi ini dapat berisi tentang permasalahan dan solusi terkait dengan produk-produk yang Anda jual.Â
Jadi isi membuat status WhatsApp tidak melulu tentang jualan produk juga.Â
Tetapi berisi tentang edukasi produk dan edukasi perawatan, misal manfaat produk, dan lain-lain.
Calon customer pada awalnya bisa jadi tidak tertarik dengan jualan yang kamu jual.Â
Namun jika kamu konsisten memberikan edukasi, ilmu maka konsumen pun perlahan tertarik dan penasaran dengan produk kita.
Tips 3: Unggah Story WhatsApp di Jam Potensial
Cara berjualan atau berbisnis dengan memanfaatkan story WhatsApp agar mendapatkan cuan adalah dengan mengunggahnya di jam-jam potensial.
Mungkin Anda merasa sudah menggunggah status dengan sedemikian rupa tetapi tidak kunjung menghasilkan.
Mungkin ada yang salah pada manajemen waktunya, yaitu mengunggah status di jam-jam potensial.
Berikut ini waktu-waktu potensial agar status bisa menghasilkan cuan.
1. Pagi Hari
Pagi hari yaitu antara pukul 05.00 - 06.00 menjadi waktu yang baik untuk mengunggah status di WhatsApp.
Pada waktu ini, orang-orang biasanya akan mengecek status WhatsApp mereka sebelum beraktivitas.Â
Penting, gunakan strategi soft selling untuk menarik perhatian pembaca dengan mengemas postingan dalam bentuk kalimat penyemangat, sapaan, atau kisah inspirasi.
Selanjutnya, sekitar pukul 07.00 - 08.00, Anda dapat melanjutkan mengunggah foto produk ke status WhatsApp dengan menyebutkan manfaat dan kegunaan produk.
Selain itu, Anda juga dapat menambahkan benefit yang akan didapatkan jika membeli produk tersebut.Â
Lebih bagus lagi, apabila Anda menyertakan promo atau bonus bagi pembeli.
2. Siang Hari
Siang hari sekitar pukul 13.00-14.00, pada saat jam makan siang, merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan jualan.Â
Pada jam-jam seperti ini biasanya orang akan membuka hp sambil beristirahat dan makan siang.Â
Mereka akan scrolling di sosial media tidak terkecuali status WhatsApp.Â
Anda dapat memanfaatkannya dengan mengunggah story WhatsApp yang berisi produk jualan.
3.Sore Hari
Sore hari yaitu sekitar pukul 15.00 - 18.00 menjadi waktu yang baik untuk mengunggah status di WhatsApp.Â
Pada jam-jam ini, orang banyak bersantai dan menjadi saat tepat untuk mempromosikan produk di status WhatsApp.
4.Malam Hari
Â
Malam hari sekitar jam 19.00 hingga 21.00 WIB., juga dapat dimanfaatkan untuk mengunggah produk jualan di status WhatsApp.Â
Gunakan waktu ini untuk mengunggah produk jualan.
Upayakan Call To Action yaitu menyambungkan unggahan tersebut dengan link media sosial atau marketplace.
Bisa juga dilakukan dengan mencantumkan link website/landing page.
Sebenarnya tidak harus dalam bentuk website.Â
Jika kamu memiliki toko online, bisa langsung di arahkan ke sana.
Sehingga ketika para calon pembeli berminat kepada produk tersebut maka mereka akan langsung melakukan pembelian. Dan hal tersebut dinilai lebih memudahkan customer.
Selain tips teknis sebagaimana disebutkan Indari Mastuti di atas, ada tips yang tidak kalah penting yang merupakan faktor internal syarat penting penunjang dalam berbisnis.
Jika syarat-syarat ini belum ada pada diri kita, berarti kita harus banyak belajar lagi.
1. Optimis
Optimis dan rasa percaya diri sangat penting harus dimiliki oleh pebisnis maupun para pelaku usaha sebelum mulai pembicaraan dengan calon pembeli.
"Kita harus percaya diri dahulu," kata Indari Mastuti.
Sebenarnya jualan online lebih mudah daripada jualan offline, karena kita tidak perlu tatap muka dengan orang jadi tidak perlu takut dan ragu.Â
Kita harus yakin dan optimis dan tidak perlu takut untuk memulai.
2. Menguasai Produk
Sebagai seorang pebisnis Maulana seorang penjual harus mengetahui dan mempelajari produk yang dijualnya.
Agar kita memiliki jawaban yang tepat ketika ditanya oleh calon pembeli.
Karena terkadang ada calon pembeli yang bertanya tentang produk kita sampai detail.
 3. Mengenali Calon Pembeli
Sangat penting bagi penjual untuk mengenali calon pembeli.
Bagaimana karakteristik orangnya, apakah orang sibuk, apakah orangnya ramah, dan sebagainya.Â
Sebagai seorang pebisnis juga harus bisa membaca situasi dan kondisi saat akan komunikasi dengan pelanggan .Â
Usahakan komunikasi dengan calon pelanggan di situasi yang sedang nyaman baginya, misalnya menanyakan dulu kelonggaran waktunya, sedang sibuk apa tidak dan apakah bisa meminta waktu untuk ngobrol bareng di WhatsApp.
4. Humble
Sebagai seorang pebisnis atau penjual harus humble kepada pelanggan.
Hal ini berlaku bagi semua pebisnis baik offline maupun online.
Mereka harus selalu ramah, jangan mentang-mentang tidak bertatap muka, kita biasa saja.Â
Biasakan memakai kata-kata menyenangkan disertai emoticon senyum dan sebagainya untuk menandakan bahwa Anda happy berkomunikasi dengan pelanggan dan calon pelanggan.Â
5. Sopan
Sebagai seorang pebisnis harus selalu bersikap sopan kepada pelanggan.
Budayakan mengucapkan salam dan kata sapaan yang baik saat berkomunikasi di WhatsApp.
Pakailah kata-kata atau bahasa yang sopan, periksa kembali sebelum dikirim untuk menghindari typo dan lebih penting lagi jangan sampai menyinggung perasaan orang tersebut.
6. MenyenangkanÂ
Sebagai seorang pebisnis harus bisa membuat pelanggan merasa senang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pasti senang dipuji, jadi pujilah para pelanggan, dengan catatan tidak terlalu berlebihan.Â
Perlu berhati-hati juga apabila ada kata-kata atau perilaku pelanggan yang tidak sependapat dengan kita, sebaiknya upayakan untuk jangan membantah atau berdebat dengannya.
Ikuti saja apa katanya, iya kan saja, setidaknya itu yang akan membuat hatinya senang. Selama masih dalam kadar yang bisa ditoleransi.
Â
7. Jujur
Sebagai seorang pebisnis harus memegang teguh kejujuran.
Berjualan dengan kejujuran akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan dalam hidup.
Berkatalah jujur, apa adanya mengenai kondisi barang yang kita jual.
Bukan rahasia lagi, pembeli sudah pasti tidak mau kecewa dengan barang yang mereka terima.Â
Lebih baik jujur di awal daripada dikomplain kemudian hari.Â
8. Pantang Menyerah
Seorang pebisnis harus memiliki daya juang tinggi dan tidak mudah menyerah.
Jangan putus asa jika ada calon pembeli yang cuek atau menolak Anda.
Tetap ramah, bertanya dan menyapa. Siapa tau ada rezeki kita dikemudian hari.
9. Jangan Baper
Sebagai seorang pebisnis tidak boleh baper.
"Please, kalau jadi penjual itu jangan baperan," kata Indari Mastuti.
Jika Anda masih memiliki perasaan mudah baperan, berarti Anda harus banyak belajar lagi caranya agar tidak baper.Â
Atau jika masih baperan, berarti Anda belum siap menjadi pebisnis, dan bisa jadi passion Anda kurang tepat menjadi sebagai seorang pebisnis.
Indari Mastuti membuktikan, dengan menerapkan tips dan trik di atas, Ia berhasil sukses bersama 15 tahun Indscript Creative.
Terlebih, gaya story telling ala Indari Mastuti juga paling banyak dirindukan oleh para pelanggan dan jaringan Indscript Creative.
Tetap semangat, bersama Indscript Creative "Sahabatmu Mewujudkan Mimpi", yakin Anda bisa sukses dan meraih apa yang diimpikan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H