Kami merindukan langkahmu di jalanan sempit kampung kami di Palestina,
Yang dulu kau lalui dengan senyum dan hikmah,
Sekarang jalanan itu hanya dihiasi kesunyian,
Namun jejak-jejakmu tetap hidup dalam keberanian kami.
Kau ajarkan kami untuk bersabar dan berjuang,
Menuntut ilmu di tengah badai yang mengamuk,
Kini, tanpa bimbinganmu, kami bertanya,
Bagaimana melangkah di atas puing-puing yang tajam,
Dengan tekad yang lebih kuat, kami akan terus maju.
Di setiap reruntuhan, di setiap debu yang berhamburan,
Kami tahu, jejakmu akan selalu ada,
Mengalir di sungai-sungai Palestina yang dulu tenang,
Menyala dalam hati kami yang selalu rindu.
Tanpa orang tua dan guru tercinta,
Kami akan terus berjuang untuk masa depan,
Dengan semangat yang tak pernah padam,
Kami berjanji akan terus melangkah, demi mimpi yang tidak akan pernah pudar,
Sementara "kedamaian" yang dipuja menunggu di kejauhan, seperti bayangan samar di ufuk timur Palestina.
---
Padang, Sumbar, 2024
-----------------
*Puisi ini awalnya diterbitkan dalam koleksi puisi Leni Marlina pada tahun 2023, dan direvisi kembali serta dipublikasikan  kemudian untuk pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
**Sejak tahun 2006, penulis telah mengabdi sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Ia juga merupakan pendiri dan kepala World Children's Literature Community (WCLC) sejak 2018. Selain itu, ia aktif sebagai anggota Asosiasi Penulis Satu Pena Sumatera Barat sejak tahun 2022, dan terlibat dengan Asosiasi Penulis Victoria - Australia sejak tahun 2012.