Dalam bayang digital,
Aku berdiri teguh dengan biji-bijian murni di hati,
Di balik layar terang yang membius jiwa,
Ironi penjajahan baru yang tersembunyi,
Dalam kecanduan dunia digital yang membuai menjerat hati,
yang membuat siapapun bisa lupa diri.
Aku tahu pasti,
dunia digital tidak punya  garansi,
tentang hidup dan mati,
karena itu hanya milik dan urusan ilahi.
Padang, Sumbar, 2024
----
*Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra UNP Padang; Founder & Head of World Children's Literature Community; Â anggota aktif asosiasi penulis Satu Pena Sumbar, Indonesia; anggota asosiasi penulis Victoria, Australia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!